Pasir Beracun Penimbun Tebing

Edisi: 01/38 / Tanggal : 2009-03-01 / Halaman : 92 / Rubrik : LIN / Penulis : Firman Atmakusuma, Ivansyah,


Enjang Hidayat tampak serius menyirami hamparan pasir hitam dekat warung makan miliknya. Menggunakan ember dan gayung, tak sejengkal pun timbunan pasir tersebut yang luput dari siramannya. ”Kalau panas seperti ini harus sering disirami,” katanya kepada Tempo dua pekan lalu.

Jika terik menerpa, debu halus dari pasir hitam tersebut membuat napas sesak. Sela kaki, hidung, dan bagian belakang telinga juga terasa panas dan ga­tal. Enjang hanya bisa pasrah. Sebab, di atas hamparan pasir hitam yang tak lain adalah limbah batu bara itulah ia harus menghidupi keluarganya.

Tak hanya Enjang yang merasakan dampak buruk limbah batu bara. Di sepanjang 16 kilometer ruas jalan Tomo hingga Asem, Kabupaten Sume­dang, terdapat sekitar 50 pedagang lain. Hampir enam tahun mereka tinggal di sana. Selama kurun waktu itu pula hidup mereka tak senyaman sebelumnya.

Limbah batu bara itu memang se­ngaja dipakai para pedagang untuk me­nimbun tebing di pinggir jalan. Tujuannya agar warung mereka tak terlalu dekat dengan ruas jalan, yang dinilai berbahaya bagi arus lalu lintas. Ketika mereka mencari cara untuk me­nimbun tebing itu, datang tawaran dari sopir truk untuk menimbunnya dengan limbah batu bara.

Lantaran awalnya tak mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…