Lain Hong Kong, Lain Indonesia

Edisi: 01/38 / Tanggal : 2009-03-01 / Halaman : 121 / Rubrik : EB / Penulis : Retno Sulistyowati, Akbar Tri Kurniawan, Munawwaroh


ENAM ratus peserta Konferensi Pembiayaan Infrastruktur Global di Hotel JW Marriott, Hong Kong, Jumat dua pekan lalu, serentak memencet alat voting elektrik yang telah disiapkan. Pertanyaan panitia sederhana: ”Negara mana yang akan Anda tuju untuk berinvestasi di sektor infrastruktur?” Klik, hasilnya langsung terpampang di layar proyektor.

Cina, India, dan Indonesia berturut-turut terpilih sebagai negara yang menarik minat para pemilik duit pada tahun krisis ini. Grafik pemilih Negeri Panda menjulang. Agak jauh di bawah: India dan Indonesia. Kedua negara ini berbeda tipis. Cerita itu datang dari Bambang Susantono. Deputi Menteri Koordinator Perekonomian ini didapuk menjadi pembicara mewakili pemerintah Indonesia.

Sesi voting itu mengakhiri konferensi infrastruktur tahunan kedua yang digelar majalah keuangan Euromoney. Begitu acara kelar, Bambang diserbu investor. Berbagai pertanyaan diajukan, terutama soal jaminan pemerintah. ”Mereka mau masuk kalau pemerintah punya share juga di proyek itu,” kata Bambang.

Indonesia memang tergolong negara yang seksi. Paling tidak, menurut catatan Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap positif pada triwulan pertama 2009. Negara lain di dunia yang pertumbuhannya positif cuma Cina dan India. ”Ini diakui oleh IMF dan Bank Dunia,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan kepada pers belum lama ini.

Kenyataannya, proyek-proyek infrastruktur yang ditawarkan pemerintah tak serta-merta laris. Calon investor asing kebanyakan meminta persyaratan tambahan. Misalnya jaminan pemerintah. Menurut mereka, jaminan diperlukan pada kondisi krisis ketika ada banyak soal yang menyulitkan para pebisnis. Antara lain, fluktuasi nilai tukar atau suku bunga.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…