Menghidupkan Gamelan Di Dunia Kini

Edisi: 02/38 / Tanggal : 2009-03-08 / Halaman : 110 / Rubrik : OBI / Penulis : L.N. Idayanie, Muh Syaifullah, Heru C.N.


Gamelan Hangeko Buwono”.­ Kata-kata itu tertulis­ di papan persegi tak lebih satu me­ter, di lantai dua kantor­nya yang sekaligus menjadi­ rumahnya, Komuni­tas Gayam 16, Yogya­karta. Artinya, gamelan menyatu bumi.

Sapto Raharjo, memang tak pernah menyembunyikan obsesinya untuk menyatukan dunia melalui gamelan. Ber­puluh tahun menjadi aktivis yang menyebarluaskan bunyi-bunyi­an mayestis dan orkestral itu ke seantero bumi—dengan hasil lumayan menggembirakan: kelompok gamelan tersebar di 35 negara.

Dua minggu, seniman gamelan dari Yogyakarta yang lahir pada 16 Februari 1955 itu, bertahan­ di rumah sakit, menghadapi usus buntu­ dan pengerut­an ulu hati. Jumat pekan­ lalu perjuang­annya berakhir sudah; pergi meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Putri ketiganya, Des­yana Wua­ni Putri, 28 tahun, yang sudah berencana melangsungkan perkawinan pada Desember mendatang, dinikahkan di samping jenazah sang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…