Warna-warni Di Kaki Langit
Edisi: 04/38 / Tanggal : 2009-03-22 / Halaman : 47 / Rubrik : FT / Penulis : Kurie Suditomo, ,
Bayang-bayang indah tentang sebuah negeri dalam dongeng itu buyar seketika. Di Lhasa, Tibet, semua tampak begitu âkontemporerâ. Taman-taman dengan bunga plastik dan toko-toko suvenir. Kemudian, sebuah bulevar lurus dan besar, seolah-olah ingin mengakomodasi parade militer. Pada pucuknya berdiri sebuah istana warisan dunia dari abad ketujuh: Potala.
Fotografer Enrico Soekarno merasa jeri melihat istana itu. Di matanya, Potala telah menjadi tawanan. Dalam salah satu gambar hitam-putihnya, tampak Potala diabadikan dari balik tembok batu tebal yang menghadang. Lambang bintang komunis bertakhta di atasnya. Kurator Oscar Motuloh memberinya judul seram: Korporasi Mesiu Atap Dunia.
Gambar ini adalah salah satu yang dipajang dalam pameran foto di galeri foto Antara, Jakarta, Heaven in ExiÂle. Puluhan foto yang dipamerkan hingga 21 Maret nanti adalah hasil dua perjalanan fotografer Enrico dan tiga rekannya: Jay Subyakto, Khris Suharnoko, dan Yori Antar. Pada 2003 mereka berkunjung ke Tibet, Nepal, dan India, kaki Pegunungan Himalaya, tempat para pemimpin Tibet diasingkan. Dibuka sejak awal Maret lalu, pameran ini memperingati separuh abad penyerbuan Cina ke Tibet pada 17 Maret 1959.
Keempatnya masuk Tibet melalui Kathmandu, Nepal. Jay Subyakto, fotografer sekaligus seÂniman video dan pertunjukan, meÂliÂhat Potala tak kalah muram. Ia menyaÂmakan Potala dengan seorang serdadu berÂseragam Cina, dengan raut wajah dan pandangan yang beku. Sedangkan Khris Suharnoko, yang seorang arÂsiÂtek, mengambil Potala sebagai latar belakang sebuah pesawat penyerbu yang dipajang di halaman depan istaÂna. Pesawat itu dijaga 24 jam oleh dua serÂdadu. Sayang,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…