Begitulah Hanafi Melukis Malam

Edisi: 05/38 / Tanggal : 2009-03-29 / Halaman : 41 / Rubrik : SR / Penulis : Kurie Suditomo, ,


MALAM tidak saja layak dilukiskan dengan hitam. Pelukis Hanafi, 49 tahun, membuat malam dengan warna-warni alamiah: semburat oker dan oranye, hijau lumut, kuning terang, dan tentu saja hitam, putih, dan sekian banyak gradasi abu-abu di tengahnya.

Silakan melangkah ke Galeri Salihara di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Bersiaplah memasuki dunia malam yang abstrak milik Hanafi dengan kanvas-kanvas raksasa. Inilah dunia malam yang sejuk, yang toleran, dari pameran Of Spaces and Sha­dows, yang hadir hingga 26 Maret. Dengan rata-rata ukuran dua kali dua meter, mata kita dimanjakan dengan malam dalam garis dan torehan yang berawal dan berhenti di suatu tempat tanpa kira. Acak, tapi tetap menyimpan harmoni.

Sekali malam menjadi biru, dengan gurat-gurat menebal, menipis. Berkali-kali semburat cat membentuk bidang persegi panjang yang tak rata. Warna merah saga, yang di tangannya bisa menyala-nyala, kali ini jarang muncul. Ia hanya hadir sekali-sekali, seperti bercak darah penghabisan. Sisanya adalah malam yang membuat kita betah kerkelung di dalamnya: gelap, hangat, dan nyaman.

Ada total 24 kanvas yang hadir di sana. Hampir semuanya tanpa judul. Yang ukurannya masif, untuk ukuran tubuh manusia, membuat kita berpikir bagaimana tangan sang perupa bisa menjangkau bagian-bagian…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…