Palu Untuk Hakim Independen

Edisi: 05/38 / Tanggal : 2009-03-29 / Halaman : 102 / Rubrik : INT / Penulis : Raihul Fadjri, ,


MEREKA datang membawa bendera dan gula-gula, bentuk ungkapan sukacita khas Pakistan. Ribuan orang bersorak gembira di kediaman bekas Ketua Mahkamah Agung Iftikhar Muhammad Chaudhry di Islamabad, Senin pagi pekan lalu. ”Rule of law,” teriak mereka.

Pagi itu mereka merayakan kemenangan gerakan rakyat yang istimewa, yang berhasil memaksa pemerintah memulihkan kedudukan sang hakim yang telah dicopot Presiden Pervez Musharraf. Ini suatu perubahan yang pada masa lalu hanya bisa terjadi lewat kudeta militer. ”Kami membisu begitu lama,” ujar Ansa Nadeen, warga Karachi yang secara khusus terbang ke Islamabad untuk bergabung dalam protes itu.

Kegembiraan Ansa bermula ketika mata rakyat Pakistan memelototi layar televisi, menanti hasil pertemuan darurat Perdana Menteri Yousef Raza Gilani, Presiden Asif Ali Zardari, dan Panglima Angkatan Darat Ashfaq Kayani, yang berakhir pukul satu dinihari. ”Saya umumkan hari ini bahwa Iftikhar Chaudhry dan semua hakim yang dipecat akan dipulihkan namanya pada 21 Maret, ketika Ketua Mahkamah Agung saat ini pensiun,” ujar Gilani.

Iftikhar tersenyum lebar sembari melambaikan tangan kepada ribuan orang di depan rumahnya. ”Saya yakin sekali kita punya peradilan yang independen, yang akan memberikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…