Para Pahlawan Penjelajah Kampung
Edisi: 08/38 / Tanggal : 2009-04-19 / Halaman : 58 / Rubrik : IMZ / Penulis : Adek Media, ,
Dua anak panah yang ditoÂdongkan ke kepala dan perutnya membuat Yusuf Pasorong pasrah, tak mampu berkata-kata. Sebuah kapak melayang di depan hidungnya, membelah lantai kayu rumah panggung tempat ia bersimpuh. Hanya sisa refleksnya yang menyelamatkan jemari kakinya dari mata kapak. Di Distrik Doufo, Kabupaten Puncak Jaya, akhir tahun lalu, Yusuf merasa ajal di depan mata. âSaya berpikir itulah akhir hidup saya. Saya cuma memikirkan bagaimana nasib keluarga saya di Serui,â katanya.
Rambut lurus dan kulit yang lebih terang cukup menjadi pembeda ayah satu anak ini dengan penduduk setempat. Hampir setengah jam dua panah itu melekat di tubuhnya. Yang menodongkan panah tak berhenti bicara. Di halaman rumah panggung, ratusan lelaki siap dengan tombak dan panah, terus-menerus berlari-lari kecil ke semua arah lalu kembali ke posisi semula, sambil berteriak dan mengacung-acungkan senjata. âSaya tak tahu mereka bicara apa,â kata Yusuf, 26 tahun, yang baru kali itu menginjakkan kaki di pedalaman Pegunungan Tengah.
Ketika lutut sudah lemas dan keringat dingin habis, Yusuf merasakan dua kakinya tak lagi menginjak bumi. Ia mendapati bajunya sudah dilucuti. Tubuh berbalur lumpur, diarak keliling rumah kepala distrik. âSemoga saya tidak dipenggal di altar persembahan atau direbus hidup-hidup,â ujar Yusuf, mengenang apa yang terlintas di benaknya dia saat kritis itu. Beruntung, adegan tegang itu berakhir. Warga menurunkan Yusuf, lalu membubarkan diri. Ternyata, mereka baru melampiaskan kekesalan kepada perangkat pemerintah.
Pemuda asal Serui, satu dari gugusÂan pulau di utara…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…