Menanti Angin Cikeas
Edisi: 09/38 / Tanggal : 2009-04-26 / Halaman : 26 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Wahyu Dhyatmika, Budi Riza, Munawwaroh
LIMA mobil sedan hitam memasuki gerbang kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, menjelang pukul 10 malam, Senin pekan lalu. Mobil ketiga dalam iring-iringan itu, sedan Mercedes-Benz S-500, ditumpangi Wakil Presiden Jusuf Kalla. Jendela semua mobil tertutup rapat.
Inilah pertemuan pertama antara pucuk pimpinan Partai Demokrat dan Partai Golkar setelah pemilihan umum legislatif dua pekan lalu. Siangnya, Yudhoyono dan Kalla memang sempat bertemu dalam rapat kabinet terbatas di Istana Negara. Namun, sebagaimana kebiasaan selama ini, Yudhoyono hanya mau bicara tentang urusan partai di rumah pribadinya.
Sebelum ke Cikeas, Kalla menggelar rapat pengurus pusat Beringin di kediamannya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. âPak Kalla tidak ingin melangkahi Dewan Pimpinan Pusat,â kata Malkan Amin, Wakil Sekjen Golkar, yang hadir malam itu. âSeluruh pimpinan pusat partai merestui langkah-langkah Pak Jusuf Kalla,â kata Ketua Golkar Firman Subagyo.
Pertemuan perdana Yudhoyono-Kalla pasca-pemilu itu berlangsung singkat. Tak sampai setengah jam, rombongan Kalla sudah melesat keluar Cikeas. Hasilnya? âYang tahu hanya mereka berdua. Itu pertemuan empat mata,â kata juru bicara kepresidenan Andi Alfian Mallarangeng, pekan lalu.
Penjelasan resmi muncul sehari setelah pertemuan itu. Dicegat wartawan di Istana Merdeka, Yudhoyono menjawab singkat, âItu omong-omong biasa. Pertemuan biasa. Tidak ada yang luar biasa.â
Spekulasi tetap merebak. Ada yang menilai pertemuan Cikeas adalah sinyal positif berlanjutnya duet SBY-JK. Sedangkan yang menafsir sebaliknya juga tak kurang banyaknya. Malkan Amin, yang mengaku mendapat informasi dari Kalla, menegaskan bahwa pertemuan Cikeas memang belum membahas soal posisi calon wakil presiden. âBaru sampai pada kesepakatan untuk berkoalisi antara Golkar dan Demokrat.â
Sepekan setelah pemilihan umum usai, urusan pasangan kandidat presiden dan wakil presiden menuju pemilihan presiden pada Juli mendatang memang hangat dibicarakan. Partai Demokrat, yang banyak diprediksi akan muncul sebagai pemenang pemilihan, berada di atas angin. Diam-diam atau terang-terangan, hampir semua…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…