Aurora Morea Dan Lydia Taty Almeida: Jangan Berhenti Berjuang

Edisi: 10/38 / Tanggal : 2009-05-03 / Halaman : 147 / Rubrik : WAW / Penulis : Angela Dewi, Sapto Pradityo,, Titis Setyaningtyas


Midnight, our sons and daughters
Were cut down and taken from us
Hear their heartbeat...
We hear their heartbeat
In the wind

LIRIK lagu Mothers of the Disappeared dari grup musik Irlandia, U2, itu ditujukan bagi Ibu-ibu Plaza de Mayo alias Asociación Madres de Plaza de Mayo asal Argentina. Madres adalah perhimpunan ibu yang anak-anaknya menjadi korban penculikan junta militer Argentina yang berkuasa pada 1976-1983.

Ibu-ibu itu, sejak 30 April 1977, setiap Kamis sore selama setengah jam, melakukan aksi menuntut pengadilan terhadap pelaku penculikan anak-anak mereka di Plaza de Mayo, di jantung Kota Buenos Aires, Argentina. Selendang putih bertuliskan nama anak mereka dan tanggal anak itu hilang diculik terikat di kepala. Di baju tersemat pin bergambar foto sang anak.

Sekarang mereka rata-rata sudah renta, namun semangat mengejar pelaku penculikan tak juga surut. ”Kami akan terus melanjutkan aksi sekalipun nanti tinggal seorang ibu dengan selendang putih ini,” kata Lydia Taty Almeida, 80 tahun, salah seorang penggerak Madres. Putranya, Alejandro Martin Almeida, diculik pada 17 Juni 1975 dan sampai sekarang tak jelas rimbanya.

Menurut laporan Komisi Nasional untuk Orang-orang yang Dihilangkan, sepanjang junta militer di bawah Presiden Jenderal Jorge Rafael Videla Redondo tujuh tahun berkuasa, lebih dari 9.000 orang lenyap diculik. Laporan serupa mengatakan, pada masa presiden sebelumnya, Isabel Peron, 600 orang hilang dan 458 orang dibunuh. Komisi ini dibentuk semasa kepemimpinan Presiden Raul Alfonsin, yang dipilih secara demokratis setelah junta militer berakhir. Menurut Madres, korban penculikan junta militer lebih dari 30 ribu orang.

Rafael Videla sudah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Namun Taty mengatakan kemajuan penanganan perkara penculikan dan pembunuhan massal tetap lambat. Hingga akhir Maret lalu, baru 44 kasus penculikan yang masuk persidangan, dan 526 kasus menunggu jadwal sidang. ”Kami akan terus mengingatkan,” ujar Aurora Morea, 84 tahun, anggota Madres yang lain.

Dua pekan lalu, Taty dan Aurora datang ke Jakarta atas undangan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan. Mereka bertemu dengan ibu-ibu yang anaknya juga menjadi korban penculikan dan sampai sekarang hilang tak tentu rimba.

Bertempat di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta, Selasa petang pekan lalu, Taty dan Aurora berbagi cerita dengan Angela Dewi, Sapto Pradityo, dan Titis Setyaningtyas dari Tempo, bagaimana mereka selama lebih dari 32 tahun berjuang mencari keadilan bagi anak-anak mereka.

Bagaimana anak Anda bisa diculik?…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…