Seni Merusak Wajah Ostenrik
Edisi: 11/38 / Tanggal : 2009-05-10 / Halaman : 75 / Rubrik : SR / Penulis : Andari Karina Anom, ,
TANGAN Murni perlahan menelusuri rongsokan besi yang terserak di halaman pabrik Nikko Steel, Tangerang. Sesekali ia mendenting-dentingkan tumpukan logam itu sambil bersenandung. Gadis 18 tahun yang cacat gandaâtak bisa melihat dan terbelakang mentalnyaâini tersenyum saat menemukan sebentuk besi yang ia sukai. Dibantu gurunya, Murni menyorongkan potongan itu ke Teguh Ostenrik.
Teguh lalu merekatkan besi-besi dari Murniâdan belasan siswa lainnyaâdengan las. Maka, voila, besi berkarat itu pun menjelma menjadi seni instalasi patung. Awal Maret lalu, sang perupa mengundang belasan murid Sekolah Luar Biasa Rawinala, Kramat Jati, Jakarta Timur. Mereka bersama merakit besi sisa produksi pabrik untuk dijadikan karya seni. âAnak-anak itu melihat dan mendengar dengan hati, sehingga lebih peka dalam banyak hal, termasuk soal seni,â kata seniman 59 tahun itu.
Karya kolaborasi ini, bersama 52 karya rakit-rangkai dan 19 lukisan Teguh lainnya, dipamerkan dalam deFACEment di Gedung Arsip Nasional, 25-29 April lalu. Kali ini ia menciptakan karya patung dari besi bekas pabrik. Bagi banyak orang, besi seperti itu mungkin cuma sampah yang tak berharga. Namun, di tangan Teguh, rongsokan itu bertransformasi menjadi deretan patung yang menggambarkan wajah manusia. Yang rusak, berkarat, carut-marut: wajah kita.
Perupa kelahiran Jakarta yang menempuh pendidikan seni rupa di Jerman ini kembali ke Tanah Air pada 1988. Di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…