Perut Mulas Calon Pengantin

Edisi: 12/38 / Tanggal : 2009-05-17 / Halaman : 27 / Rubrik : NAS / Penulis : Wahyu Dhyatmika, Akbar Tri Kurniawan, Ismi Wahid


PURI Cikeas, Bogor, awal Mei lalu. Tepat pada pukul sembilan malam, pertemuan dimulai. Tiga pentolan Partai Kebangkitan Bangsa—Ketua Umum Muhaimin Iskandar, Sekretaris Jenderal Lukman Edy, dan Wakil Sekjen Helmy Faizal Zaini—diterima sang empunya rumah, Susilo Bambang Yudhoyono. Pembicaraan berlangsung hangat, diselingi kacang rebus, jajanan pasar, dan kue apam. Di tengah-tengah rapat, mendadak hujan turun dengan deras. Sesekali Yudhoyono melemparkan guyonan yang ditanggapi dengan ledak tawa tamu-tamunya.

Dalam pertemuan itulah, PKB mengajukan nama Muhaimin Iskandar sebagai calon pendamping Yudhoyono dalam pemilihan presiden pada 8 Juli depan. ”Itu amanah dari lima ratusan kiai yang hadir dalam Silaturahim Alim Ulama Nasional,” kata Helmy Faisal, yang menjadi juru bicara. Muhaimin sendiri lebih banyak diam. Silaturahim yang diadakan Partai Kebangkitan Bangsa di Pondok Pesantren Al-Fadlu Wal Fadzilah, Kendal, Jawa Tengah, akhir April lalu, memang menyebut nama Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu sebagai calon wakil presiden PKB. Yudhoyono tersenyum.

Rapat kemudian membicarakan aspek teknis persiapan pemilihan presiden. Yudhoyono memberi tahu delegasi PKB bahwa calon presiden bakal diumumkan di Bandung, pekan ini. ”Setelah itu, kita bicara logistik pemenangan dan persiapan pembentukan tim sukses,” kata Lukman Edy. Satu jam menjelang tengah malam, rapat berakhir.

Nama Muhaimin hanya satu dari belasan nama calon wakil presiden yang disorongkan kepada Yudhoyono. Dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, akhir April lalu, Yudhoyono mengaku sudah mengantongi 19 nama calon pendamping. ”Saya kebanjiran usulan calon wakil presiden,” katanya disambut tepuk tangan hadirin. ”Ada yang dari partai politik, dan ada dari non-partai.”

Sebagian nama itu disampaikan langsung ke Cikeas, seperti yang dilakukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?