Chandra M. Hamzah: Posisi Ketua Kpk Hanyalah Protokoler

Edisi: 14/38 / Tanggal : 2009-05-31 / Halaman : 165 / Rubrik : WAW / Penulis : TIM TEMPO, ,


Penahanan Antasari Azhar, kini Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif, seakan melantingkan Chandra M. Hamzah dengan tiba-tiba ke aneka ruang publik. Dia muncul di televisi, memberikan wawancara kepada media, menemui Dewan Perwakilan Rakyat bersama koleganya, serta menjawab pertanyaan dari segala penjuru tentang ”kelanjutan KPK sepeninggal Antasari”.

Bersama tiga rekannya, Chandra Hamzah memimpin KPK secara kolektif. Langkah ini mereka ambil selepas penahanan Antasari pada 30 April lalu. Chandra, 42 tahun, adalah Wakil Ketua KPK. Ia bersama tiga koleganya tadinya merupakan ”Tim Lima” di bawah pimpinan Antasari.

Ketika sang Ketua ditahan sebagai tersangka kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, mereka pun merapatkan diri sebagai ”Tim Empat”. Segera saja kesahihan otoritas mereka dipertanyakan, termasuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Komisi Hukum Dewan bahkan meminta KPK menunda dulu pengambilan keputusan strategis sebelum kepemimpinan KPK kembali normal. Namun, ”Kami menganggap apa yang kami lakukan ini sah. Semua sudah diatur di Undang-Undang KPK,” ujar Chandra kepada Tempo.

Pro-kontra terhadap kewenangan dan kinerja KPK tanpa seorang ”chairman” pun menjadi bahan perdebatan ramai selepas meledaknya kasus Antasari. Lembaga itu juga harus menampa amarah publik yang meluap dalam aneka bentuk. ”Kami menerima cercaan, caci maki, kiriman gambar-gambar penuh amarah dari Internet,” tuturnya. ”Saya meminta semua e-mail itu dikumpulkan dan dibaca dengan baik.”

Di tengah situasi yang mendidih itu, Chandra bersama para koleganya harus meneduhkan suasana di dalam kantor, serta mengerahkan segala daya agar KPK—yang bertumbuh dengan citra menyapu korupsi—bisa merebut kembali kepercayaan publik.

Dua pekan lalu, Chandra Hamzah menerima Tempo untuk sebuah wawancara khusus. Perbincangan berlangsung selama dua jam lebih di ruang kerjanya di lantai 3 gedung KPK. Kamar kerja itu dirancang efisien dengan warna-warna berat: hitam dan cokelat tua. Ada meja rapat plus delapan kursi, sice hitam rendah, serta meja kerja besar dilengkapi komputer dan telepon.

Dokumen dan beberapa buku terserak di atas meja kerja. Ada pula sebatang roti sobek yang belum disentuh. Di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…