Pucuk Dicita, Neolib Tiba
Edisi: 15/38 / Tanggal : 2009-06-07 / Halaman : 30 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Dwidjo U. Maksum,, Akbar Tri Kurniawan, Ahmad Rafiq
BERBAJU hitammerah, Megawati Soekarnoputri berdiri di hadapan sekitar seribu pengusaha yang memenuhi Grha Sabha Buana Surakarta, Jumat pekan lalu. âTak usah khawatir, Anda juga rakyat,â kaÂta kandidat presiden koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya itu. Lalu, sambil mengepalkan tangan, Mega berkata lagi, âEkonomi kerakyatan biÂsa berjalan jika petani, buruh, pengusaha bekerja sama.â Malamnya, deklarasi ekonomi kerakyatan dibacakan di Pasar Gede Hardjonagoro, Kota Solo.
Sejak perang tanding antarcalon ÂpreÂsiden dimulai, kata âkerakyatanâ meÂrebak bagai cendawan. Ia seolah menjadi kebalikan dari istilah âneolibâ, akroÂnim neoliberalisme, yang mencuat setelah terpilihnya Boediono sebagai pendamping Yudhoyono awal Mei lalu.
Oleh lawan politiknya, Boediono dituding sebagai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…