Olala Guardiola

Edisi: 15/38 / Tanggal : 2009-06-07 / Halaman : 81 / Rubrik : OR / Penulis : Irfan Budiman, ,


Begitu Massimo Busacca, wasit asal Swiss yang memimpin pertandingan Rabu malam itu, meniup peluit tanda akhir pertarungan, ahli grafir dari UEFA langsung bekerja. Mesin kecil di tangannya menulis FC Barcelona, sebagai juara Liga Champions. Di Stadion Olimpico Roma, Italia, klub BiruMerah pun berpesta setelah menundukkan Manchester United, 20.

Ya, tak ada lagi keajaiban seperti di Barcelona sepuluh tahun lalu. Saat itu, Manchester United mencetak dua gol dalam waktu 112 detik untuk menumbangkan Bayern Muenchen. Tidak ada pula keberuntungan seperti di Moskow, Rusia, setahun lalu, saat Uni­ted mengempaskan Chelsea dalam drama adu pe­nalti. Malam itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah klub ini di final Liga Champions, Sir Alex Ferguson menjadi pecundang. ”Kami kalah dari klub yang teramat bagus,” katanya.

Barcelona memang luar biasa. Mereka tampil taktis, cantik, tapi juga mengerikan. Mereka memang sempat digedor habishabisan, tapi itu hanya berlangsung sepuluh menit. Keadaan berbalik setelah mereka melesakkan gol ke gawang Edwin van der Sar. Klub Catalan ini menjelma menjadi mesin pembunuh yang menakutkan. Si kulit bundar tak pernah lepas dari kaki para pemainnya.

Sebaliknya, ”Setan Merah” langsung kehabisan darah. Menara kembar Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic, yang biasanya kukuh, berubah jadi mudah sekali diterobos.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…