Semar Tanpa Kelir

Edisi: 17/38 / Tanggal : 2009-06-21 / Halaman : 53 / Rubrik : SR / Penulis : Bambang Bujono , ,


TANPA banyak bicara, keramikus Widayanto mengangkat Lurah Desa Karangtumaritis menjadi warga dunia. Lurah itu bernama Semar, hidup dalam dunia pewayangan Jawa dan Bali, berperan sebagai pamong: orang yang melayani. Dunianya adalah dunia Pandawa dan Amarta, juga dunia Rama dan Sinta, ditambah jagatnya Arjuna Sasrabahu. Pendek kata, bila wayang kulit dipergelarkan, apa pun lakonnya, bila sang dalang berkenan, Semar (dan anak-anaknya) pun dihadirkan.

Berangkat dari Semar yang ada di mana-mana itu meski tetap dalam dunia pewayangan, pameran 30 karya keramik berwujud Semar di Galeri Nasional hingga Jumat pekan lalu sesungguhnya bukan milik F. Widayanto sendiri. Toh, tetap saja pameran ini punya sesuatu yang tak terduga. Tiba-tiba kita bertemu dengan Semar yang memerankan Yesus (dalam King of King). Atau yang sedang berbaring sebagai Buddha (Lotus Fall). Ada pula yang mengingatkan kita pada patung Sang Pemikir karya Rodin (Think S’mar). Juga hadir Semar sebagai Salvador Dali, pelukis surealis yang begitu khas kumisnya itu (Dali Mania).

Ada pula Semar yang mendapat penghormatan khusus dari penciptanya, ditaruh di ruang tersendiri, dengan pencahayaan yang diatur dan diberi julukan Ayoming Jagad (pelindung semesta). Wajahnya memandang lurus ke depan, senyum lebar dan mata membelalak. Di tangan kiri, bola dunia.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…