Masih Ada Titik Api Di Meja Harry
Edisi: 17/38 / Tanggal : 2009-06-21 / Halaman : 57 / Rubrik : MS / Penulis : Widiarsi Agustina, Anwar Siswadi,,
â¦Janganlah menangis Indonesia Janganlah bersedih Indonesia Kami berdiri membelamu, Pertiwiâ¦
PANGGUNG itu tiba-tiba senyap dan gelap. Tak ada suara musik. Yang tersisa adalah suara bariton Harry Roesli menggemakan lagunya, Jangan Menangis Indonesia. Lalu sorot lampu bersilangan dan bendera merah-putih raksasa melambai di latar panggung.
Pertunjukan pun ditutup. Dari atas panggung, anak kedua Harry Roesli, La Yala Krisna Patria Roesli, bersama puluhan pendukungnya berdiri dengan tangan terkepal. Auditorium Hall, Sasana Budaya Ganesha, Institut Teknologi Bandung, Jumat malam dua pekan lalu, riuh dengan tepuk tangan. Penonton berdiri, standing ovation.
Menyajikan rekaman asli ayahnya dalam Jangan Menangis Indonesia sebagai epilog pertunjukan, begitulah cara Yala dan Rumah Musik Harry Roesli menutup pergelaran Titik Api malam itu. Sengaja dipilih rekaman untuk memberikan semacam stabilo atas pesan Harry dalam kritik dan karyanya yang masih relevan dengan kondisi saat ini. âJuga karena tak mudah menyanyikan lagu Jangan Menangis Indonesia seperti Bapak,â kata Yala.
Tembang ini digubah Harry pada 1970-an untuk mewakili perasaannya tentang peristiwa politik saat itu. Harry dan kawan-kawannyaâsaat masih kuliah di Institut Teknologi Bandungâkala itu harus masuk bui gara-gara peristiwa Malari 1974. Lagu itu merupakan salah satu lagu yang dikumpulkan Harry dalam album Lima Tahun Oposisi (LTO) dan direkam Musica Studio, 1978.
Meski berumur lebih dari 30 tahun, pesan dalam lirik itu sungguh melampaui waktu dan peristiwa. Harry…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…