Agus Condro Prayitno: Saya Hanya Eksekutor
Edisi: 17/38 / Tanggal : 2009-06-21 / Halaman : 92 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Edi Faisol, ,
NYANYIAN tentang cek yang didendangkan Agus Condro Prayitno setahun silam akhirnya membuahkan hasil. Pekan lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan empat tersangka yang diduga menerima suap terkait dengan terpilihnya Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.
Agus sendiri kini lebih banyak berdiam di Batang, Jawa Tengah. Setelah tersingkir dari PDI Perjuangan, pria 48 tahun itu memilih pulang kampung. Di kampungnya, Kedungrejo, Batang, ia, seperti saat sebelum menjadi anggota Dewan, kerap menggelar diskusi dengan sejumlah aktivis LSM dan tokoh politik setempat. Pekan lalu, wartawan Tempo Edi Faisol mewawancarai Agus dalam dua kesempatan di rumahnya. Petikannya.
Apa alasan Anda melaporkan penerimaan uang itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi?
Sejak awal saya sudah kemrungsung (resah) menerima duit itu. Lebihlebih pada saat KPK mengusut kasus Gubernur Aceh Abdullah Puteh pada 2006, dalam kasus pembelian helikopter. Saya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…