Sensus Macan Gunung Kidul
Edisi: 39/15 / Tanggal : 1985-11-23 / Halaman : 78 / Rubrik : LIN / Penulis :
DARI jauh, terdengar orang memukul kentongan sepuluh kali dan suaranya bergema jauh memukul dinding-dinding bukit. Keempat orang itu pun tahu bahwa malam semakin larut. Di sela-sela suara bantingan kartu domino, Djo Sumarto, salah seorang di antara mereka, menyambar tutup termos. Kopi panas dituangnya di cangkirnya. Yang lainnya asyik mengeluarkan asap rokok kretek atau melalap kacang asin, sambil sesekali mata mereka dari kartu dilayangkan ke semak hutan keliling.
Tiba-tiba, "Ssstt. . . !" bisik Djo, "itu dia, simbah datang." Di semak dekat bukit, sekitar 50 m dari tempat mereka berjaga, sepasang sinar hijau bagaikan senter kecil tampak mendekati makam Kromo Gadi, penduduk desa yang baru beberapa hari dikuburkan. Namun, begitu "simbah" melihat ada empat orang di situ, langkahnya pun terhenti. Djo Sumarto kemudian menyorotkan senternya. Di balik daun pisang, tampak "simbah" melonjorkan kakinya. Dan "simbah" tetap bersimpuh di situ sampai dini pun tiba.
Djo dan teman-temannya, sambil membenarkan letak sarungnya, berkata, "Kalau saja kami tidak menunggui makam, tentu 'simbah' akan mencuri Pakde." Maksud Djo, ada kemungkinan mayat Kromo Gadi, pakdenya, akan dicuri macan, yang oleh penduduk di sana biasa dipanggil "simbah".
Menunggui makam baru biasanya - sampai 40 hari - adalah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…