Sepotong Harapan Dari Pinggir Jalan

Edisi: 18/38 / Tanggal : 2009-06-28 / Halaman : 132 / Rubrik : INT / Penulis : Alireza Alatas, Yophiandi, Firman Atmakusuma


Mereka menghamparkan harapan di sekujur jalan. Tak ada ruas yang tersisa. Semua bergegas. Semua berkerumun menumpahkan suaranya dari satu bundaran ke bundaran berikutnya, melewati jalan-jalan utama di pusat Kota Teheran, sembari mengacungkan poster: ”Where is My Vote?”

Mereka, para mahasiswa dan pemuda itu, bergerak dari Taman Firdaus, lalu ke Jalan Enghelab, sebelum sampai di bundaran Azadi. Ribuan demonstran lain memilih berjalan dari bundaran Park Vei, melewati kantor Presiden Mahmud Ahmadinejad, sebelum berakhir di bundaran Vanak. Sepanjang pekan lalu, para pengunjuk rasa praktis membanjiri sejumlah wilayah ibu kota Iran itu sejak pemilihan presiden 12 Juni lalu.

Kantor dan toko tutup lebih awal. Dani, warga Indonesia yang bekerja di Vanak, salah satu kawasan pusat bisnis di Teheran, misalnya, terpaksa pulang lebih cepat. Biasanya baru meninggalkan ruang kerjanya pada pukul enam sore, kini pukul tiga siang ia sudah berkemas. ”Daripada terjebak macet,” ucap Dani kepada Tempo di Teheran pekan lalu.

Gelombang aksi unjuk rasa merebak di Teheran dan beberapa kota lain setelah diumumkannya hasil pemilihan umum presiden. Para pendukung calon presiden reformis Mir-Hossein Mousavi, yang mayoritas orang muda dan kaum menengah perkotaan, menolak hasil pemilu yang kembali dimenangi presiden incumbent Mahmud…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…