Enam Remaja Bertahun Kemudian

Edisi: 19/38 / Tanggal : 2009-07-05 / Halaman : 27 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,


APAKAH yang masih menarik dari Pemilu Presiden 2009? Debat presiden dan wakil presiden seperti lesu darah. Tiga calon pemimpin, juga calon wakilnya, lebih cocok disebut bermonolog ketimbang berdialog—apalagi berlaga argumen.

Pemaparan visi dan misi jadi ajang umbar janji yang jauh di awang-awang. Kampanye di lapangan terbuka tak ditunggu orang ramai, kecuali ketika penyanyi dangdut bergoyang.

Pamflet, iklan televisi, perang mulut para pendukung di koran-koran hanya pantas jadi pembicaraan saat rehat makan siang, untuk kemudian dilupakan begitu saja. Dua pekan menjelang hari pencontrengan, 8 Juli 2009, politik memang telah kehilangan pesona.

Tapi politik tak melulu diawali dengan ”p” kecil—simbol pragmatisme dan pertarungan kekuasaan semata. Politik juga berarti pengaturan, pembagian kekuasaan yang beradab untuk kepentingan orang ramai. Politik dengan ”P” besar adalah cita-cita reformasi yang dicetuskan 11 tahun silam.

Itulah sebabnya Tempo tetap merasa perlu membuat edisi khusus pemilu—sesuatu yang jadi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…