Memuliakan Pensil Dan Charcoal
Edisi: 19/38 / Tanggal : 2009-07-05 / Halaman : 151 / Rubrik : SR / Penulis : Asikin Hasan, ,
Pada tradisi lama, gambar memang kerap diletakkan dalam kaÂtegori kerja belum jadi. Atau setangkap gagasan yang dibekukan sementara dalam elemen garisgaris liar yang masih mentah, kelak diolah kembali menjadi lukisan, patung, desain produk, dan seterusnya. Pada 1980an dan 1990an, perupa Semsar Siahaan, Srihadi Soedarsono, Arahmaiani, Moelyono, Satya Graha, dan Persekutuan Seni Gambar Indonesia pernah memamerkan, secara tunggal dan bersama, seni gambar di Jakarta. Pameranpameran itu mencoba meletakkan gambar pada tradisi baru seni rupa: bukan sebagai sketsa dan karya kelas dua, melainkan sebagai proyek yang selesai, sebagaimana lukisan dan patung. Sayang, setelah gegapgempita pameranpameran itu, tak ada lagi kabar tentang seni gambar.
Tak banyak peminat, posisi gambar tersudut oleh wacana seni rupa modern yang menempatkannya sebagai kawasan dingin, jauh dari pembaruan dan sepi dari emosi; diduga hal ini menjadi salah satu penyebab macetnya seni gambar. Media sederhana yang umum dipakai dalam gambar pun tak populer: pensil, pena, charcoal, dan kertas. Anggapan mudah rusak, sulit disimpan, berukuran kecil, dan hitamputih merupakan beban lain yang membuat posisi gambar makin sayupsayup dari pembicaraan, juga pameran. Dan kuranglebih dalam dua dekade belakangan ini, ingatan orang tentang seni gambar tertimbun oleh riuhrendah seni lukis yang tak hentihentinya memperbarui diri dan dipamerkan.
Kita senang, pada 1624 Juni 2009, dikelola Andyâs Gallery, berlangsung pameran Indonesia Contemporary Drawing di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Sejenak ingatan kita kembali segar terhadap seni gambar. Lebih dari 50 perupa diundang. Sebagian besar dari mereka dikenal luas dalam dunia seni lukis masa kini: Srihadi Soedarsono, Agus Suwage, Chusin…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…