Mengusut Lagi Kematian Marilyn ...; Mengusut Lagi Kematian Marlyn ...; Mengusut Lagi Kamatian Marilyn ...

Edisi: 18/21 / Tanggal : 1991-06-29 / Halaman : 62 / Rubrik : SEL / Penulis :


MARILYN MONROE

Selama ini, sinyalemen yang menyatakan Marilyn Monroe bunuh diri dan ia dibunuh sama-sama tak begitu jelas. Seorang penulis bernama James Spada mencoba menelusuri lagi hari-hari terakhir bintang seks itu. Ia menemukan pernyataan baru, terutama dari Peter Lawford, ipar John Kennedy, yang juga menjadi comblang antara Marilyn dan Kennedy, dan sejumlah saksi baru dan lama. Spada menuliskan penemuannya di majalah Vanity Fair. Sejak berhubungan dengan Bob Kennedy, Marilyn menulis catatan harian tentang apa saja yang diomongkan Jaksa Agung Amerika itu. Termasuk soal mafia dan Fidel Castro. Itukah yang membuat Marilyn harus mati? James Spada, seorang penulis, mencoba merekonstruksi hari-hari bomseks Hollywood itu.

KETIKA telepon berdering di tengah malam itu, di rumahnya, di jalan yang pinggirnya ditanami palem, di Hollywood Barat, detektif swasta Fread Otash masih tidur. Dengan ogah-ogahan, ia mengangkat telepon yang berdering. "Fred, ini Peter Lawford. Saya puya masalah besar. Saya ingin bertemu," kata suara di telepon.

"Soal apa?" tanya Otash.

"Tak bisa kukatakan sekarang. Saya akan segera ke rumahmu."

Pagi-pagi, 5 Agustus 1962, Lawford muncul di rumah Otash. Si tuan rumah agak kaget melihat wajah tamunya begitu kusut.

"Marilyn meninggal," itulah kata pertama Lawford, sebagaimana dituturkan Otash kepada penulis James Spada. Lalu kata Otash kepada penulis yang kemudian menuliskan fakta-fakta baru sekitar kematian Marilyn Monroe itu di majalah Vanity Fair nomor Mei lalu, yang ia kutipkan di buku terbarunya, biografi aktor Hollywood Peter Lawford: "Ia (Lawford) mengatakan bahwa Bob Kennedy memutuskan hubungan dengan Marilyn, yang membuat bom seks itu begitu histeris dan menelepon Gedung Putih dan Departemen Kehakiman dan rumah keluarga Kennedy di Hyannis Port, mengatakan bahwa Bob punya hubungan pribadi dengannya. Dan bahwa 5 Departemen kehakiman lalu menelepon Bob yang sedang berada di San Francisco, "Anda sebaiknya ke LA dan karena dia kehilangan kontrol dirinya'."

Hampir 30 tahun sudah kematian Marilyn Monroe, pada malam Minggu, 4 Agustus 1962. Tapi selama itu tak menjadi jelas, adakah bom seks Hollywood itu bunuh diri ataukah dibunuh. Memang ada rumor, waktu itu, bahwa Marilyn punya hubungan intim dengan dua bersaudara Kennedy: John dan Bob. Tapi pers kemudian mengesampingkan hal itu, untuk menjaga nama baik keluarga Kennedy. Soalnya, salah seorang Kennedy, John F. Kennedy, adalah Presiden AS, dan ia sedang dikagumi sebagai tokoh cemerlang yang memberi kebanggaan pada bangsa Amerika, terutama generasi mudanya.

Baru 23 tahun kemudian, pada 1985, terbit sebuah buku, Goddess: The Secret Lives of Marilyn Monroe, yang kembali menyinggung hubungan sang bintang dan dua Kennedy, bahkan dikesankan bahwa keluarga Kennedy berkepentingan dengan meninggalnya Marilyn untuk menjaga nama baiknya. Toh pembicaraan tentang buku, dan tulisan-tulisan di surat kabar, maupun majalah kala itu tak juga menjawab pertanyaan: apakah bintang seks itu bunuh diri ataukah dibunuh.

Masalahnya, satu kunci yang dianggap tahu sekitar kematian Marilyn, yakni aktor Peter Lawford, tetap bungkam. Bahkan Lawford, yang kemudian ternama karena menikah dengan saudara perempuan John F. Kennedy (waktu itu senator Massachussetts), yakni Patrick Kennedy, menyanggah keras sinyalemen yang mengatakan bahwa Jaksa Agung Bob Kennedy berada di Los Angeles beberapa saat sebelum Marilyn meninggal.

Baru sekarang, investigasi James Spada bisa memancing Peter Lawford, 69 tahun, berbicara. Ditambah sejumlah saksi-saksi baru dan lama yang dihubunginya kembali- tentunya yang masih hidup- sekitar kematian Marilyn Monroe bisa disusun dengan agak mendetail.

Pagi itu, di rumah Fred Otash, pensiunan wakil kepala polisi Los Angeles, Lawford, memang gugup. Ia cemas, bila penyidikan kematian Marilyn akan juga mengungkapkan hubungan si bom seks…

Keywords: Kematian Marilyn MonroeJames SpadaPeter LawfordJohn KennedyBob KennedyBob SlatzerFred OtashHenry FondaMaria CallasElla FitzgeraldDeborah GouldBernard Spindel
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…