Pohon Cinta, Pasternak, Dan Putin

Edisi: 23/38 / Tanggal : 2009-08-02 / Halaman : 71 / Rubrik : IMZ / Penulis : Idrus F. Shahab,, Roni Nugraha,


DI atas sebuah jembatan yang melintasi Sungai Moskow, berdiri tiga pucuk pohon cinta; berdahan kawat tebal, berdaun gembok. Beraneka bentuk gembok nangkring di atas dahan, masing-masing bertuliskan nama pasangan yang jatuh cinta dan enggan berpisah. Di bawah pohon cinta, pasangan yang baru menikah biasa berjanji setia: seraya mengaitkan gemboknya pada dahan atau ranting sang pohon, lantas melemparkan anak kuncinya ke dalam sungai berlumut tapi berair jernih itu.

Di Moskow, sepertinya tak ada yang menyerah dalam melawan waktu. Cinta, peristiwa, manusia, semua seakan jadi abadi.

Di Lorong Kosmonaut, ada monumen separuh badan Yuri Gagarin, seorang astronaut Rusia yang merupakan manusia pertama yang mampir ke ruang angkasa. Gagah, keningnya agak berkerut, kombinasi ketangguhan fisik dan sosok ilmuwan. Di Krasnoyarsk, di Mayakovsky Square, tampak monumen lain yang penampilannya lebih dramatis dan gagah. Ia penyair Vladimir Mayakovsky. Tubuhnya menjulang hampir dua meter; dengan rambut, dasi, dan kerah jasnya yang melambai ditiup angin.

Di Moskow ada belasan patung Lenin, juga patung penulis besar seperti Pushkin, Tolstoy, Maxim Gorky, Nikolai Gogol, Anton Chekov, dan Dostoyevsky, kecuali Boris Pasternak. (Tentu saja, ini generalisasi.)

Saya memasuki Moskow pada awal bulan lalu dengan sebuah gambaran yang pernah dituliskan dalam novel Pasternak yang menggetarkan dunia. Moskow—atau Rusia pada umumnya—dalam Doctor Zhivago adalah jalan-jalan bersalju, kelas pekerja dan tentara tsar Rusia yang bermusuhan tapi sama-sama mengenakan jaket hitam-cokelat tebal, dan Revolusi Oktober 1917 yang menakjubkan sekaligus bengis.

Doctor Zhivago sebuah kisah tragis tentang seorang dokter-penyair yang mungkin hidup pada zaman yang salah. Suatu zaman manakala kehidupan pribadi tampak begitu tak berarti di hadapan revolusi yang sedang sibuk mempertahankan diri dan melindas musuh-musuhnya. Banyak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…