Mudir Dari Kampung Kalong

Edisi: 24/38 / Tanggal : 2009-08-09 / Halaman : 31 / Rubrik : NAS / Penulis : Sunudyantoro, Akbar Tri Kurniawan, Jupernalis Samosir


DI mata Muhammad Nasir Abas, 40 tahun, Noor Din Mohammad Top adalah sosok yang selalu ingin mengatur. ”Ia punya bakat manajemen dan ambisius,” kata Nasir, Rabu pekan lalu. Keduanya memang telah lama saling kenal. Noor Din adalah bekas anak buah Nasir ketika memimpin Mantiqi III Jamaah Islamiyah Asia Tenggara, organisasi yang berafiliasi ke Al-Qaidah. Nasir kini meninggalkan organisasi itu dan banyak membantu polisi mengungkap jaringan teroris.

Noor Din, kata Nasir, sejak 1995 ikut pengajian di Madrasah Luqmanul Hakiem, Kampung Sungai Tiram, Ulu Tiram, Johor, Malaysia. Saat itu ia adalah mahasiswa Universiti Teknologi Malaysia dan mengagumi Usamah bin Ladin pemimpin Al-Qaidah. Guru mengaji Noor Din adalah Abdullah Sungkar, yang pada 1992 mendirikan Luqmanul Hakiem. Nasir bertemu Sungkar pada 1987 dan dibaiat menjadi anggota Negara Islam Indonesia. ”Ustad Sungkar mengatakan perjuangan Islam tak mengenal batas negara,” kata Nasir.

Abdullah Sungkar adalah salah seorang pendiri Pondok Pesantren Ngruki, Solo, Jawa Tengah. Itulah sebabnya, kurikulum dan metode belajar Luqmanul Hakiem sama dengan Ngruki. Abdullah Sungkar bermukim di Malaysia karena diburu pemerintah Soeharto dengan tuduhan terlibat organisasi Negara…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?