Cara ’terbuka’ Menuju Laga Dunia

Edisi: 25/38 / Tanggal : 2009-08-16 / Halaman : 104 / Rubrik : OR / Penulis : Andy Mahaendra, ,


Sebuah rumah bordil baru nan mewah dengan 14 kamar mulai beroperasi awal bulan lalu di kawasan ”lampu merah” terkenal Selandia Baru, K Road, Auckland. Puluhan gadis pendamping ”Yang cerdas, menarik, dan bukan sekadar ’daging’,” begitu promosi pemiliknya—melayani lelaki hidung belang dengan bayaran 500 dolar Selandia Baru (sekitar Rp 3,3 juta) untuk dua jam, atau 2.500 dolar Selandia Baru untuk satu malam.

”Kami menyebutnya klub untuk pria kelas atas,” kata Logan Campbell, pemi lik rumah bordil bernama 25 Cross Street itu, yang kini menjadi salah satu yang terbesar di Negeri Kiwi. ”Ini bukan klub tingkat negara dunia ketiga. Ka mi memberikan segala layanan berkelas untuk pelanggan, dari rokok, sopir, petugas keamanan, sampai kondom.”

Lelaki 23 tahun itu mempromosikan usahanya bak orang yang sudah belasan tahun menggeluti bisnis sejenis. Padahal Campbell ”pemain baru”. Dia lebih tersohor di dunia sabuk hitam bela diri. Pria berambut cepak ini atlet taekwondo Selandia Baru untuk kelas bulu dalam Olimpiade Beijing 2008.

Memegang gelar Korea Terbuka 2008 tak membuat Campbell mudah mendapat sponsor. Kantongnya tetap tipis, bokek. Biaya selama di Beijing, yang mencapai 150 ribu dolar Selandia Baru (sekitar Rp 987 juta), ditanggung sang ayah, Max, seorang juru lelang. ”Keinginan ibu saya membangun dapur baru selama sepuluh tahun ini tak terwujud karena uangnya habis…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…