Petai Cina Untuk Bengkel Teater
Edisi: 25/38 / Tanggal : 2009-08-16 / Halaman : 152 / Rubrik : OBI / Penulis : Yos Rizal S, Nunuy Nurhayati, Ahmad Taufik
RENCANA pentas itu sudah di ujung pekan. Tiket kereta Yogyakarta-Jakarta telah mereka genggam. Promosi dari mulut W.S. Rendra telah pula tersebar ke mana-mana: âSebentar lagi Bengkel Teater mementaskan sebuah eksperimen teater!â Tapi uang saku dan dana untuk membeli sejumlah properti pertunjukan Bip Bop di Balai Budaya, Maret 1968, itu masih belum mereka dapatkan.
Rendra pusing tujuh keliling. Dari mana memperoleh uang yang tak sedikit itu? Sang penyelamat tiba-tiba datang: Chaerul Umam. âDia sedang punya duit waktu itu,â ucap Rendra dalam buku Rendra dan Teater Modern Indonesia (2000). âDia menggadaikan sepeda dan kalau tak salah mencuri perhiasan ibunya!â
Tak dinyana, eksperimen teater yang dimodali dari âuang perhiasanâ itu kemudian mengguncang teater Indonesia. Bip Bop dibicarakan hampir sepanjang tahun. Goenawan Mohamad menamainya sebagai eksperimen âmini kataâ. Arifin C. Noer menyebutnya âteater primitif yang mengembalikan teater pada kemurniannya dan membebaskannya dari tirani kesusastraan.â
Periode awal Bengkel Teater dalam banyak hal memang lebih banyak dihidupi dari hasil âimprovisasiâ para anggotanya. Didirikan sepulang dari Amerika pada 1967, Bengkel Teater, yang bermarkas di Ketanggungan, Yogyakarta, pada mulanya menggantungkan denyutnya dari honor tulisan Rendra di pelbagai media. âIa juga pernah menang lomba iklan produk susu, honornya dipakai untuk tiga pentas naskah Bertolt Brecht,â ujar Chaerul Umam, Jumat lalu.
Sang Burung Merak pun membiayai latihan dan pertunjukan dari honor menulis di majalah mingguan Star Weekly ketika membentuk Studi Grup Teater Yogya, cikal bakal Bengkel Teater, pada 1961.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…