Veteran Pemburu Noor Din
Edisi: 27/38 / Tanggal : 2009-08-30 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Wahyu Dhyatmika, Iqbal Muhtarom,
RUANG pertemuan Bumiputera, di lantai dua gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis pagi pekan lalu, seperti berubah jadi ajang reuni polisi dan teroris. Hampir seperempat kursi di auditorium itu diisi para polisi spesialis antiteror. Sebagian tampil necis dengan berjas dan dasi. Sementara para eks napi kasus terorisme rata-rata berpeci dan berbaju koko. âMereka ini alumni Afganistan,â kata mantan Kepala Detasemen Khusus 88 Mabes Polri, Brigjen (Purnawirawan) Suryadharma, yang membawa mereka ke kampus Depok.
Dua kelompok yang pernah berhadap-hadapan di lapangan itu pekan lalu bertemu tanpa ketegangan. Mereka memenuhi undangan Komisaris Besar Dr Petrus Reinhard Golose, salah satu pentolan Satuan Tugas Bom Mabes Polri, yang meluncurkan buku berjudul Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soul Approach, dan Menyentuh Akar Rumput. Dalam buku itu, Petrus menjelaskan dengan detail konsep dan latar belakang program deradikalisasi eks napi dan tersangka teroris yang dilakukan polisi.
Sesekali ledakan tawa terdengar tatkala Petrus melemparkan lelucon ringan di hadapan para koleganya. âPekerjaan saya sekarang peneliti, sedangkan polisi hanya hobi.â Sebagian besar polisi yang hadir adalah atasan dan rekan kerja Petrus di Satuan Tugas Bom Mabes Polri. Ada Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Gorries Mere,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?