Untuk Sebuah Ijab Yang Sah

Edisi: 27/38 / Tanggal : 2009-08-30 / Halaman : 67 / Rubrik : IQR / Penulis : Purwanto Setiadi, Pito Agustin Rudiana,


SENAPATI Kerajaan Wirata itu bernama Kicaka. Dia terpikat pada Dewi Drupadi, yang kala itu menyamar sebagai dayang istana dengan nama Malini. Dan, tanpa hirau pada statusnya yang lebih tinggi, dia tak bisa mengendalikan hasratnya….

Karena asmara sang Panglima membahayakan keberadaan keluarga Pandawa di Kerajaan Wirata, yang sedang menghabiskan tahun terakhir masa pembuangan, Bima ditugasi ”membereskan”-nya. Pada suatu malam, di taman istana, putra Pandu yang bersosok tinggi besar ini melakukannya. Tuntas.

Tak ada yang bisa menyingkap rahasia pembunuhan itu. Tapi yang lekas terjadi sesudahnya adalah Kerajaan Hastina, yang dikuasai keluarga Kurawa, merasa punya kesempatan besar untuk melumat Wirata. Kedua kerajaan memang punya sengketa perbatasan. Selama ini Kicakalah yang menjadi halangan. Dengan tewasnya Kicaka, penasihat Kurawa, Resi Durna, mengibaratkan, ”Wirata sekarang tidak mempunyai taring lagi.” Katanya kepada Duryudana, ”Eyang setuju kalau soal perbatasan itu kita menangkan dengan cara peperangan.”

Hastina lalu menyerbu, dengan semangat seolah-olah lawan sudah pasti tak bakal kuasa membela diri. Peperangan pun pecah.

Di atas kertas, dengan gambar-gambar informatif yang memadukan garis-garis tegas serta arsiran blok-blok hitam dan bagian-bagian putih yang terasa kontras, tapi dengan komposisi yang sedap di mata, Teguh Santosa menceritakan peperangan itu hanya dalam dua halaman: terasa benar benturan pasukan kedua pihak, kepulan debu, sabetan pedang, lontaran tombak, juga saat Arjuna memblok panah Adipati Karna, jagoan pihak Kurawa, walau seluruhnya hanya terdiri atas sepuluh panel.

Singkat, memang—sangat berbeda dibandingkan dengan, misalnya, adegan pertempuran pada kebanyakan manga yang bisa berhalaman-halaman. Bukan semata karena peperangannya yang berlangsung sebentar, melainkan begitulah sesungguhnya Teguh mempresentasikan Mahabharata versinya.

Benar, Mahabharata. Inilah kisah besar, sebuah epik, yang dalam lanskap komik selama ini lebih banyak dikenal melalui R.A. Kosasih. ”Kalau wayang,” kata Surjorimba Suroto, penggemar komik yang aktif di Komunitas Komik Indonesia, ”memang enggak ada yang lain yang segera diingat orang (kecuali Kosasih).” Komikus kelahiran Bogor yang kini berusia 90 tahun itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…