Bergegas Sebelum Ekonomi Normal

Edisi: 28/38 / Tanggal : 2009-09-06 / Halaman : 53 / Rubrik : SUR / Penulis : Yandhrie Arvian, Tim Survei Ekonomi.,


Titik balik perekonomian Indonesia sudah dimulai sejak Maret. Kini saatnya Indonesia menggenjot perekonomiannya agar bisa melaju lebih cepat pada semester dua tahun ini. Sayangnya, dua sektor andalan—manufaktur serta perdagangan, perhotelan, dan restoran—masih bergerak setengah tenaga. Daya dorong dari perbankan tak kunjung tiba karena suku bunga masih tinggi. Bila tak segera dibenahi, laju pertumbuhan bisa terganjal justru ketika ekonomi global pulih. Bukan tidak mungkin kita kembali tertinggal karena negeri lain memiliki basis manufaktur dan perdagangan yang lebih kuat.

Ekspansi dengan Sejumlah Beban

TERUS menurunnya tekanan inflasi dan tingkat suku bunga memicu pulihnya kepercayaan konsumen. Alhasil, konsumsi rumah tangga—salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan—terjaga. Perekonomian Indonesia pun sepanjang triwulan kedua masih tumbuh. Para pebisnis yakin usaha ke depan bisa lebih banyak mendulang banyak uang. Beberapa indeks indikator mencetak rekor. Titik terendah sudah lewat, kini saatnya ekspansi. Sayang, kue pertumbuhan tadi belum bisa dinikmati oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Konsumen juga masih ketar-ketir akan ketersediaan lapangan kerja. Kemampuan menyediakan infrastruktur dan menjaga keamanan masih menjadi pekerjaan rumah buat pemerintah.

Yandhrie Arvian

Mega-Hamzah

NOV 2004
134,9

SBY-JK

APRIL 2005
103,8
Dampak kenaikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Masih Terganjal Bahan Pokok
2007-12-02

Denyut perekonomian indonesia sepanjang triwulan ketiga yang lalu terus membaik. para pemimpin teras perusahaan juga…

Y
Yang Miskin Kian Tertinggal
2007-12-02

ekonomi indonesia triwulan iii 2007

T
Tumbuh Bersama Sejumlah Risiko
2008-06-08

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama bisa jadi mengejutkan sejumlah kalangan. di tengah badai harga minyak…