DARI PENCARIAN HAKIKAT SAMPAI ...

Edisi: 17/16 / Tanggal : 1986-06-21 / Halaman : 73 / Rubrik : BK / Penulis : YASSIN, H.B.

DENDANG KABUT SENJA Kumpulan sajak Mansur Samin Penerbit: PT Gunung Agung, 1985 VIII, 140 halaman
JUDUL kumpulan sajak ini sangat puitis: Dendang Kabut Senja. Tiap-tiap kata itu merupakan judul bagi tiga kumpulan sajak yang ditulis tahun 1955 sampai 1970. Sekalipun sajak-sajak ini telah dikelompokkan menjadi tiga, tentu saja kelahirannya tidak menurut urutan pengelompokan dan tidak pula mutlak menurut urutannya dalam setiap kelompok. Penyair menyebut kumpulan yang pertama bersuasana dendang pencarian terhadap hakikat hidup seorang penyair.

Saya ingin melengkapi: hakikat hidup dan hakikat diri penyair. Pengalaman menimbulkan kenangan, kerinduan dan kerawanan, serta kesadaran akan fananya segala. Sekuntum melati kemarin terselip di sanggul. Ke mana Sayang baunya larut ke bumi. Napasnya dan rangkulnya masih panas (Malam pertanggungan). Rukayah, kenalan yang akrab tiba-tiba dikabarkan polisi telah dimakamkan di tanah wakaf, di makamnya kembang delima telah berbunga dan di balik hari hidupku keluyuran larut berakhir entah di mana (Kenalan). Duka mengembara betapa padatnya sunyi dalam kenangan (Kotaku).

Batas pandang penyair ialah keakhiran dan kematian. Dunia sekitar mengajarkan demikian, tidak ada kesimpulan lain. Maka, akhir penyair pun adalah kematian - jika aku tiada lagi Orang lupa siapa yang memolekkan kota ini (Tukang tua). Sejarah mengalir selama manusia menyadari Ada sesaat penyair menggapai nilai keabadian: Penyair adalah cinta…

Keywords: -

Rp. 15.000