Oh, Diego ; Piala Dunia, Bisnis Bola, Dan ...
Edisi: 19/16 / Tanggal : 1986-07-05 / Halaman : 55 / Rubrik : OR / Penulis :
TAHUN ini tahun Maradona .... Kehormatan itu agaknya pantas diberikan kepada Diego Armando Maradona, 25, kapten tim Argentina. Sebab, dialah memang bintan kejuaraan sepak bola Piala Dunia ke-13 di Meksiko. Namanya bahkan terus jadi bahan perbincangan di pelosok dunia setelah berakhirnya pesta kejuaraan akbar empat tahun sekali itu Minggu pekan lalu.
Pelbagai pujian dilontarkan orang pada jutawan muda yang masih bujangan ini. Bukan semata-mata karena keberhasilannya menaikkan lagi pamor timnya -- juara dunia 1978, yang tersisih tragis karena terdepak sebelum semifinal di Kejuaraan Dunia 1982 -- ke jenjang juara. Melainkan lebih banyak karena penampilannya yang memikat: gesit, tak kenal lelah, dan cerdik menggemaskan sewaktu bertarung di lapangan hijau.
Empat gol diborongnya tatkala meloloskan Argentina ke final. Dan gol-gol itulah (dua gol ketika mengalahkan Inggris 2-1 di perempat fmal, dan dua gol lainnya sewaktu menumbangkan Belgia 2-0 di semifinal) yang mula-mula membuat dia jadi buah bibir. Memang, di samping ada yang memuji, banyak juga yang mencibir, terutama untuk gol pertama yang dimasukkannya lewat "sundulan tangan kirinya" ketika melawan Inggris. Namun, mereka kemudian toh memuji gol kedua yang dibuatnya -- waktu itu ia melewati sedikitnya lima pemain belakang Inggris termasuk kiper ternama Peter Shilton.
Gol inilah -- yang kemudian diulanginya dengan cara yang tak begitu jauh berbeda ketika menjebol gawang Belgia -- yang dinilai Panitia Pertandingan termasuk di antara gol terindah yang tercipta di Meksiko. Untuk itu, bersama Miguel Nugrete, penyerang tim Meksiko yang juga membuat gol yang bagus ketika Meksiko mengalahkan Bulgaria 2-0 di putaran kedua, Maradona akan diberi hadiah khusus. Panitia membuatkan semacam prasasti dari logam yang ditempelkan di Stadion Azteca, Kota Meksiko. "Untuk mengenang suatu permainan yang luar biasa oleh seorang pemain di Kejuaraan Piala Dunia 1986," kata Jaime de Haro. Administratos Stadion Azteca.
Buat Maradona ini tentulah sekadar hadiah tambahan. Sebab pelbagai bonus dan hadiah lainnya bakal diterima pemain termahal di dunia ini seusai kejuaraan ini. Dari panitia pertandingan saja tim finalis masing-masing bakal menerima sekitar Rp 1,5 milyar. Para pemain Argentina akan membagi rata separuh dari Jumlah itu. Separuhnya lagi merupakan bagian Federasi Sepak Bola Argentina. Sedangkan dari pemerintah Argentina bonus tambahan sudah dijanjikan, tapi belum disebutkan besarnya.
Yang jelas, hampir semua negara peserta memang menjanjikan bonus khusus buat kesebelasan mereka jika membuat prestasi bagus di Meksiko. Besarnya bervariasi. Dari puluhan hingga ratusan juta rupiah jika para pemain bisa mencapai final. Italia, juara 1982 yang tersingkir, misalnya, sudah menyediakan bonus sekitar Rp 125 juta buat setiap pemainnya, jika mereka mampu mempertahankan piala kejuaraan.
Bukan hanya bonus resmi itu yang ditunggu sekitar 500 pemain dari 24 tim yang bertarung di Meksiko. Tapi, ada yang lain: tawaran bayaran lebih tinggi dari para pemilik klub bayaran. Ratusan pemilik klub datang atau mengirimkan wakil mereka, guna mengincar dan kemudian menarik pemain yang menonjol di kejuaraan ini. Tarik-menarik di antara klub-klub inilah yang ditunggu para pemain.
Sebab, bergaji sekitar Rp 2,5 milyar setahun -- ini di luar perolehan sebagai bintang iklan di pelbagai perusahaan -- Maradona, misalnya, mungkin saja keluar dari klubnya sekarang Napoli, Italia, jika ada tawaran lebih tinggi dari pemilik klub lain. Pemilik Napoli mungkin tak keberatan, jika klub yang berrninat itu mau membayar uang pindah di atas Rp 8,3 milyar, dana yang dikeluarkannya ketika menarik Maradona dua tahun lalu. Sampai kini, inilah rekor jumlah uang pindah tertinggi yang pernah dibayar sebuah klub profesional.
Bisnis sepak bola bayaran memang salah satu penghangat kejuaraan dunia. Kejuaraan dunia memang selalu menjadi "pasar" yang dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh klub-klub dan terutama oleh para pemain sendiri. Inilah tempat bagi pemain untuk "pamer" kebolehannya bermain bola, sekaligus promosi "menjual diri" untuk memperoleh tawaran tarif setinggi-tingginya.
Sebelum kejuaraan di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…