Kembali Dan Masih Bertaji

Edisi: 29/38 / Tanggal : 2009-09-13 / Halaman : 75 / Rubrik : OR / Penulis : Harun Mahbub , ,


YAYUK Basuki seakan lupa bahwa ia berpuasa. Jumat sore dua pekan lalu di lapangan tenis Pati Unus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terik yang tersisa tak menghalanginya berlari-lari, mengayunkan raket, mengembalikan bola lawan. Satu jam, dua jam, matahari tergelincir, keringat membasahi kausnya. Namun napasnya tak kunjung memburu.

Ratu tenis Indonesia sebelum era Wynne Prakusya dan Angelique Widjaya itu tak lantas berhenti menggembleng diri meski sedang berpuasa. Jadwal latihannya saja yang dibalik. Latihan pada bulan Ramadan dia lakukan dari sore hingga malam, beda dengan biasanya: pagi sampai sore.

Sejak kembali terjun ke lapangan tenis profesional satu setengah tahun lalu, latihan keras kembali menjadi kesehariannya. Mulai pukul 6.00 pagi—di luar bulan puasa—Yayuk menempa fisiknya di sebuah pusat kebugaran di daerah Senayan selama dua jam. Setelah itu, latihan lapangan selama dua jam, dari pukul 10.00-12.00 atau mulai pukul 14.00, tergantung kondisi fisik. ”Empat jam sehari sudah lebih dari cukup di usia saya sekarang,” katanya. Selebihnya istirahat menjaga stamina.

Aktivitas latihan itu tentu didukung asupan makanan berkualitas. Pagi hari, Yayuk sudah mengkonsumsi bubur havermut. Dengan modal makanan berserat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…