Pesantren Hijau

Edisi: 31/38 / Tanggal : 2009-09-27 / Halaman : 60 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Andari Karina Anom, Supriyantho Khafid ,


SETIAP liburan, Ilham selalu mudik membawa oleh-oleh yang tak biasa: bibit mahoni dan kakao. ”Supaya kampung saya yang kering jadi subur,” kata santri 16 tahun asal Tumpak Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, itu. Dua tahun belajar di Madrasah Al-Maarif di Pembuwun Keling, Sesaot, Lombok Barat, ia tak hanya mendapat ilmu agama, tapi juga lingkungan.

Semua berawal dari Ustad Haji Jumadil Awal alias Nasruddin Muhdi, 67 tahun, yang menganggap: serimasih, sedi doang taok masih. Ini bahasa Sasak yang bermakna: hanya kawasan pinggiran yang hutannya masih hijau, sedangkan bagian tengah sudah gundul karena penebangan liar.

Nasruddin…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…