Menggenjot Adrenalin Di Danau Ogan

Edisi: 35/38 / Tanggal : 2009-10-25 / Halaman : 148 / Rubrik : OR / Penulis : Harun Mahbub , ,


Sinar matahari baru terasa sengatannya di tepi Danau Ogan Permata Indah, Palembang, Sabtu dua pekan lalu. Udara segar dan cerah mengungkit semangat Tempo turut mencicipi kejuaraan aquatlon yang tengah berlangsung di sana. Tempo pun menunggu di titik start lomba lari. Tak lama berselang, satu per satu peserta berperawakan kukuh dengan perut six pack muncul dari danau setelah menuntaskan lomba renang. Mereka melanjutkannya dengan lomba lari. Tempo ikut berlari mengimbangi langkah para atlet menyusuri jalur di seputar danau.

Setengah jam berselang, jarak yang ditempuh belum juga setengah dari rute seharusnya. Tapi napas sudah memburu, perut agak bergolak—mungkin karena minim persiapan. Yang jelas, peserta lain, bahkan yang terakhir keluar dari danau, sudah melesat di depan dan lenyap di tikungan. Tempo menyerah, dan ”mengejar ketertinggalan” dengan naik mobil bak terbuka bersama para wartawan lain. Jika mengikuti aquatlon pagi itu, kita berenang satu kilometer dan lari 2,5 kilometer.

Kelas yang lebih berat hadir keesokan harinya: triatlon. Karena tahu diri, Tempo tak berani lagi coba-coba. ”Menunya” terdiri atas renang 1,5 kilometer, balap sepeda 40 kilometer, dan lari 10 kilometer. ”Ini yang pertama kali menerapkan standar internasional di sini,” kata Presiden Federasi Triatlon Indonesia Mark…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…