Mengaudit Anwar Sebelum Pensiun
Edisi: 35/38 / Tanggal : 2009-10-25 / Halaman : 161 / Rubrik : EB / Penulis : Padjar Iswara, Nieke Indrietta, Reza Maulana
KETUA Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution bergegas mendekati Volvo hitam seri S80 bernomor polisi B-10 yang sedang parkir di depan gedung lembaga negara itu, Selasa malam pekan lalu. Seorang ajudan membukakan pintu mobil dinas itu dan mempersilakan masuk. Sejurus kemudian, mobil melesat meninggalkan kantor pusat auditor negara di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Pria kelahiran Sipirok, Sumatera Utara, itu harus pulang lebih larut dari biasanya. Dia sedang ada tugas penting: mendampingi tim auditornya âmemeriksaâ sejumlah pejabat Direktorat Pengawasan Internal Bank Indonesia. Sejak pukul empat sore hingga menjelang isya, tim auditor menanyai empat pejabat dari bank sentral itu tentang pengawasan Bank Centuryâkini Bank Mutiara. Namun Anwar menolak membeberkan kedatangan mereka. âMengenai Century,â ujarnya singkat kepada Tempo yang mencegatnya.
Kasus Bank Century telah membetot perhatian publik. Kisahnya bermula tatkala anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Komisi Perbankan menyoroti penyelamatan Bank Century oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan pada November 2008. Mereka mempermasalahkan pembengkakan suntikan dana untuk Century. Dewan menduga ada kejanggalan penyelesaian Century, sehingga meminta Badan Pemeriksa Keuangan melakukan audit investigasi.
Audit investigasi terfokus pada proses merger dan pemberian izin operasi bank itu sebagai bank devisa. Ditelisik juga ihwal dugaan pelanggaran aturan asas kehati-hatian perbankan. Dasar pemberian fasilitas pembiayaan jangka pendek oleh Bank Indonesia juga dipertanyakan. Audit itu juga menyelidiki penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik sebagai dasar penyelamatan bank tersebut. Yang tak kalah penting: membengkaknya suntikan dana untuk Century dari Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliun!
Badan Pemeriksa Keuangan telah melaporkan hasil audit sementara…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…