Karangan Bunga Yang Terbuang

Edisi: 36/38 / Tanggal : 2009-11-01 / Halaman : 40 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Agus Supriyanto, Gunanto,


KARANGAN bunga berjajar di depan pintu kediaman Nila Djuwita Anfasa Moeloek, 60 tahun, di Kompleks Micasa, Patrajasa, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu pekan lalu. Bunga ucapan selamat itu berdatangan setelah Nila Moeloek dipanggil mengikuti ”seleksi” calon menteri di kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Ahad pekan lalu. Ia disebut-sebut calon Menteri Kesehatan.

Tapi, sekitar sejam sebelum pengumuman susunan Kabinet Indonesia Bersatu II, karangan bunga berangsur dibawa masuk rumah. Secara mengejutkan, di detik-detik terakhir penyusunan kabinet, Presiden Yudhoyono menunjuk nama baru, Endang Rahayu Sedyaningsih. ”Bunganya sudah dibuang semua,” kata seorang pembantu keluarga Moeloek. ”Kata Ibu, malu-maluin.”

Memang sedari mula tak ada yang menyangka Nila bakal jadi menteri. Namanya tak pernah beredar dalam bursa. Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Fahmi Idris dan Ketua Majelis Pendidikan Ikatan Dokter Indonesia Biran Effendi lebih ramai diperbincangkan.

Nila menyodok karena…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…