Si Cungek Dari Jalan Karet

Edisi: 38/38 / Tanggal : 2009-11-15 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Philipus Parera, Wahyu Dyatmika, Ninin Damayanti


Rumah tua itu hampir tak punya halaman. Pagar depannya hanya 30 sentimeter dari badan jalan, membuat pintu besi selebar dua meter tak bisa dibuka lebar. Debu dan lumut menutupi pagar putih yang warnanya mulai suram kecokelatan.

Itu rumah keluarga Widjojo. Anggodo, Anggoro, Anggono—pengusaha kakak-adik yang terlibat kasus PT Masaro Radiokom dan dua saudara mereka yang lain—lahir dan besar di sini. Ayah mereka Ang Kwe Hwa salah satu orang terkaya di daerah itu. Ia berdagang pelat besi.

Dulu ini kawasan elite. Letaknya hanya tiga ratusan meter dari Tugu Pahlawan, pusat Kota Surabaya. Kiri, kanan, dan belakang rumah di Jalan Karet 12, Bongkaran, ini dipadati rumah toko, semuanya berarsitektur kolonial Belanda. Di depannya, seberang jalan, mengalir Kali Mas, yang pernah menjadi jalur utama transportasi perdagangan Kota Pahlawan.

”Nyari rumah Cungek, ya?” tanya Tjandra Halim, 65 tahun, saat Tempo mengunjungi rumah tua itu pekan lalu. Cungek adalah nama alias Anggodo, 53 tahun, di kampung itu—dipelesetkan dari nama Cinanya, Ang Tjoe Niek. Meski jauh lebih tua, Tjandra mengaku teman main masa kecil Anggodo. Keluarganya tinggal tepat di belakang rumah Anggodo.

Sejak hasil sadap pembicaraan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…