Kongsi Dari Negeri Ginseng

Edisi: 38/38 / Tanggal : 2009-11-15 / Halaman : 110 / Rubrik : EB / Penulis : Nieke Indrietta, Mabsuti Ibnu Marhas ,

Enam pria berjas hitam melangkah tergesa keluar dari ruang kantor Menteri Perindustrian M.S. Hidayat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Dua di antaranya adalah Presiden dan Chief Investment Officer Pohang Iron and Steel Company (Posco), Lee Dong-hee; dan Vice President Sung Kwan-baek. Tak sepatah kata pun terucap. Mereka bergegas memasuki lift, hanya memberikan seulas senyum dan lambaian tangan.

Fazwar Bujang, Direktur Utama PT Krakatau Steel, yang ikut serta dalam pertemuan selama 30 menit pada Jumat sore pekan lalu itu, seolah menjadi juru bicara para eksekutif perusahaan baja Korea tersebut. ”Mereka belum mau mempublikasikan, mohon maaf,” kata Fazwar. Pertemuan dengan Menteri Hidayat menjadi penghujung acara hari itu. Paginya, delegasi telah menemui Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Saleh, serta Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar.

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian Anshari Bukhari, yang mendampingi Menteri Hidayat dalam pertemuan, menjelaskan bahwa Posco dan Krakatau menyampaikan perkembangan rencana kerja sama pembangunan pabrik berkapasitas 5 juta ton per tahun di Cilegon, Banten. Isi pembicaraan lebih banyak menyinggung rencana seremonial penandatanganan perjanjian kerja sama daripada soal teknis pembangunan. ”Karena proyeknya besar, Posco berharap bisa dihadiri Presiden,” kata Anshari.

Penandatanganan memorandum of agreement direncanakan berlangsung akhir November. Langkah berikutnya, membuat join venture company agreement, atau pembentukan anak perusahaan sebagai perusahaan patungan, yang realisasinya paling lambat pertengahan tahun depan.…

Keywords: -

---

Foto Terkait