Menuliskan Kembali Yang Dihapuskan
Edisi: 39/38 / Tanggal : 2009-11-22 / Halaman : 79 / Rubrik : SR / Penulis : Bambang Bujono, ,
Orang-orang harus dibangunkan.
Kesaksian harus diberikan
agar kehidupan bisa terjaga
(Rendra)
SEBUAH lukisan hitam-putih segera menyambut begitu kita memasuki ruang utama Galeri Nasional Indonesia, awal November ini. Bidang gambar sekitar 2 x 3,5 meter dibagi dua, tak simetris: sebelah kiri, sepasang pengantin; sebelah kanan, kerumunan orang berdiri dan jongkok, di depan mereka sejumlah tengkorak.
Lukisan ini mengesankan sebuah fotoâdan akhirnya pengunjung akan tahu, lukisan ini merupakan pembesaran dari foto. Di ruang utama itu dipamerkan juga sejumlah foto, beberapa dibesarkan dengan media kanvas dan cat minyak atau akrilik.
Inilah pameran yang jarang. F.X. Harsono menyuguhkan karya beragam media (lukisan, foto, film video, instalasi) berangkat dari sebuah penelitian. Temuan dari penelitian itu ia wujudkan dalam berbagai media
tadi.
Pada mulanya adalah sealbum foto hasil jepretan bapak Harsono di rumahnya di Blitar, Jawa Timur.
Foto-foto itu, seperti bisa dilihat dalam pameran ini, merupakan dokumentasi penggalian jenazah. Bukan satu-dua jenazah, melainkan banyak (191 konon), dan itu adalah jenazah korban pembantaian etnis Cina di Blitar pada 1947 dan 1948. Penggalian itu, bisa dilihat pada catatan di foto, dilakukan pada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…