Turun No, Naik Ayo
Edisi: 40/38 / Tanggal : 2009-11-29 / Halaman : 100 / Rubrik : SUR / Penulis : Retno Sulistyowati, R.R. Ariyani ,
Suku bunga acuan (BI Rate) boleh terjun bebas, tapi jangan harap bunga kredit ikut terpangkas. Itulah yang dialami Iswara, 38 tahun, nasabah Kredit Pemilikan Rumah alias KPR CIMB Niaga. Dalam sebelas bulan terakhirâtahun ketiga ia mencicilâbunga pinjaman nongkrong di posisi 16,4 persen. Padahal, pada tahun kedua, ia hanya membayar bunga 11,9 persen. Bahkan, pada 2006, tahun pertama mencicil, ia cuma dikenai bunga 7,88 persen.
Adek punya pengalaman serupa. Pria 32 tahun ini tak henti henti mengomel gara gara cicilan kredit rumahnya terus menanjak. Memasuki tahun kedua, warga Citayam, Jawa Barat, ini menanggung bunga KPR 12,75 persen sejak Juli 2009. Tahun sebelumnya, bank tempat ia meminjam, BTN, hanya mematok bunga 9,5 persen.
Perbankan agaknya memang sedang tak sensitif. Sejak November 2008, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan sembilan kali sebesar 300 basis point. Akhir tahun lalu, bunga acuan masih berada di level 9,5 persen. Per Agustus 2009, BI Rate hanya di posisi 6,5 persen. Angka tersebut bertahan hingga kini. Ini posisi terendah sepanjang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Masih Terganjal Bahan Pokok
2007-12-02Denyut perekonomian indonesia sepanjang triwulan ketiga yang lalu terus membaik. para pemimpin teras perusahaan juga…
Tumbuh Bersama Sejumlah Risiko
2008-06-08Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama bisa jadi mengejutkan sejumlah kalangan. di tengah badai harga minyak…