Musim Pindah Bahtera

Edisi: 41/38 / Tanggal : 2009-12-06 / Halaman : 37 / Rubrik : NAS / Penulis : Agus Supriyanto, ,


TUJUH pemimpin partai politik itu meriung di markas Partai Sarekat Indonesia di Jalan Kemang Timur, Jakarta Selatan, Kamis pekan lalu. Menama­kan diri Poros Ampera, mereka mewa­kili PSI, Partai Merdeka, Partai Buruh, PPNUI, Pakar Pangan, PNI Marhaenisme, dan Partai Kedaulatan.

Rencananya, dalam waktu dekat mereka akan menggabungkan diri ke Partai Gerakan Indonesia Raya. ”Sekarang kami sedang menyiapkan nota ­kesepahamannya,” kata Muslich Zai­nal Asikin, Sekretaris Jenderal Partai Merdeka, kepada Tempo.

Pada pemilihan presiden yang lalu, mereka memang telah mendukung Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Pada pemilu legislatif 2009, mereka tak lolos ambang batas parlemen. Karena mereka tak punya wakil di Dewan Perwakilan Rakyat, ”Diharapkan Gerindra jadi pintu aspirasi kami,” Muslich menambahkan.

Penggabungan ini akan menyatukan infrastruktur partai ke dalam Gerindra sampai ke daerah. Secara bertahap, tokoh-tokoh mereka akan memperkuat struktur Gerindra. ”Bentuknya mungkin seperti konfederasi,” kata Ketua Umum Gerindra Suhardi.

Tak hanya partai politik yang tak lolos ambang batas parlemen, sejumlah tokoh partai juga berpindah perahu. Mereka harus membuat pilihan: membuat partai baru atau pindah perahu ke partai yang sudah lebih mapan. Targetnya bertahan hidup untuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?