Super-mooie Oranje

Edisi: 41/38 / Tanggal : 2009-12-06 / Halaman : 122 / Rubrik : OR / Penulis : Irfan Budiman, ,


Di toko mebel, telepon selulernya berdering. Wout Brama, 23 tahun, yang sedang asyik berbelanja tempat tidur, langsung menjawabnya. Suara di telepon itu memperkenalkan diri dari tim nasional Belanda. Awalnya Brama tak percaya. Tapi tak lama kemudian sederet kalimat menyembur ke kupingnya, dan setelah itu, gelandang FC Twente itu pun mengaku tak mampu berdiri lagi. ”Kakiku gemetar….”

Ternyata si penelepon adalah Bert van Marwijk, manajer tim nasional Belanda. Dia mengontak Brama untuk mengajaknya ikut dalam pertandingan uji coba melawan Italia, pertengahan November lalu. ”Setelah Engelaar, Braafheid, dan Elia, saya adalah pemain FC Twente keempat yang dipanggil untuk bermain di tim nasional,” kata Brama, berusaha menekan kegembiraan yang meluap-luap.

Lambertus van Marwijk, 57 tahun, begitu nama lengkap pelatih tim nasional Belanda itu, memang harus menjajal banyak pemain untuk dipasang di timnya. Jenisnya pun harus beragam: dari pemain yang sudah berpengalaman hingga pemain muda seperti halnya Brama dan kawan-kawan.

Untungnya dia punya banyak waktu untuk itu. Maklum, sejak Juni lalu, tim asuhannya sudah mendapatkan tiket ke Afrika…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…