Firdaus Djaelani: Kami Tak Tahu Uang Itu Ke Mana

Edisi: 43/38 / Tanggal : 2009-12-20 / Halaman : 125 / Rubrik : WAW / Penulis : Padjar Iswara, Sapto Pradityo, Anton Aprianto


SETAHUN lebih setelah Bank Century menjadi ”pasien” Lembaga Penjamin Simpanan, masalah penanganan bank hasil penggabungan Bank CIC, Danpac, dan Bank Pikko itu tak kunjung terang. Hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan juga masih menyisakan banyak pertanyaan.

Selain soal ongkos penyelamatan Century yang berulang kali menggelembung, dari semula hanya Rp 632 miliar hingga melesat menjadi sepuluh kali lipatnya, Rp 6,762 triliun, pertanyaan terbesarnya adalah ke mana saja uang itu mengalir. Berembus kabar, duit itu mengalir ke partai politik. Di Senayan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat sudah bersepakat menggunakan hak angket, yakni hak melakukan penyelidikan atas suatu masalah.

Sebagai ”dokter” Century, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan, Firdaus Djaelani, mengatakan tak tahu ke mana dana nasabah Century mengalir setelah uang itu berpindah bank. Hanya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang bisa menelusurinya. ”Sebelum disuntik, uang di kas bank hanya Rp 20 juta,” kata Firdaus.

Namun dia menjamin, tak ada transaksi dari nasabah Century langsung ke rekening partai politik. Kamis dua pekan lalu, Firdaus kembali menjelaskan soal penanganan Century ini kepada Padjar Iswara, Sapto Pradityo, dan Anton Aprianto dari Tempo di kantornya, Jakarta.

Sebenarnya kapan persisnya Lembaga Penjamin Simpanan mengetahui Bank Century bermasalah?

LPS sebenarnya sudah punya alat analisis perbankan, cuma data yang dipakai masih sederhana. Biasanya, fokus analisis kami pada sepuluh bank dengan rasio kecukupan modal paling rendah yang berpotensi suatu saat akan jatuh. Century memang sudah masuk daftar bank yang ada dalam pengamatan kami, bersama Bank IFI. Sebelum Century ditetapkan sebagai bank gagal, kami memang melihat kondisinya memburuk, tapi belum sempat minta penjelasan detail dari Bank Indonesia.

Jadi pertama kali diberi tahu ketika Century masuk pengawasan khusus?

Pada 6 November, Century masuk pengawasan khusus BI. Kami mendapat surat pemberitahuan dari BI empat hari kemudian, walaupun suratnya bertanggal 7 November. Ada beberapa data sementara dari BI, tapi belum cukup banyak.

Apa kesimpulan analisis LPS ketika itu?

Walaupun kemungkinan gagal berdampak sistemik belum diketahui, kami tetap mengantisipasi. Sebab saat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…