Kisah Duit Amiruddin Dan Animablu

Edisi: 45/38 / Tanggal : 2010-01-03 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Philipus Parera, Okta Wiguna , Ardiansyah


AMIRUDDIN Rustan bukan pengusaha berkelas nasional. Toko onderdil miliknya di Jalan Bandan, Kota Makassar, tak besar-besar amat. Tapi, bagi auditor Badan Pemeriksa Keuangan yang menyelidiki penggunaan dana penyelamatan Bank Century, dia mengundang perhatian.

Dialah satu-satunya nasabah yang dicurigai punya relasi khusus dengan Robert Tantular, pemilik bank itu. Tapi, anehnya, dia bisa menarik uang-nya pada 6 November 2008 hingga 10 Agustus 2009. Padahal, ketika itu, bank yang kemudian berubah nama menjadi Bank Mutiara itu masih dalam pengawasan khusus Bank Indonesia. Pada masa itu, penarikan pihak yang terafiliasi diharamkan.

Larangan tersebut tertuang dalam surat berkalegori rahasia dari Deputi Gubernur Bank Indonesia kepada Direksi Century pada 6 November 2008. Bank sentral meminta Century "tidak mengizinkan penarikan dana dari rekening simpanan milik pihak terkait dengan bank dan/atau pihak lain yang ditetapkan Bank Indonesia".

Nyatanya, dengan bantuan orang dalam, Amiruddin bisa menarik Rp 34,75 miliar, atau versi manajemen baru Bank Century, Rp 30,5 miliar. Penarikan dilakukan sejak 15 Desember 2008, atau hampir sebulan setelah bank itu memperoleh kucuran dana dari Lembaga Penjamin Simpanan. Dana lalu di-transfer ke rekening Amiruddin di BNI dan BRI di Makassar. Ada pula yang ditarik tunai.

Untuk meminta konfirmasi hal ini, pekan lalu, dua hari berturut-turut Tempo bolak-balik ke toko onderdil dan rumah Amiruddin di Makassar. Tapi pemilik PT Catur Putra Harmonis…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?