Dahlan Iskan: Memangnya Saya Ini Siapa

Edisi: 46/38 / Tanggal : 2010-01-10 / Halaman : 116 / Rubrik : WAW / Penulis : Ali Nur Yasin, Sapto Pradityo, Ferri Firmansyah


KENDATI sudah pindah jabatan, dari Pemimpin Perusahaan Grup Jawa Pos menjadi Direktur Utama Per­usahaan Listrik Negara, tak banyak yang berubah dari Dahlan Iskan. Gaya berpakaiannya tetap: kemeja, jaket kulit, celana kain, dan sepatu olahraga.

Dahlan, 58 tahun, juga tak pernah mendekam di ruang kantornya. ”Saya tak suka hanya­ duduk di belakang meja,” kata­nya. Bahkan, setelah hampir sepekan menjabat orang nomor satu di perusahaan setrum itu, dia mengaku belum masuk ke ruang kerjanya. Dia hinggap dari satu pertemuan ke pertemuan lain.

Dahlan memang mesti berge­rak cepat. Per­usahaan listrik itu dibelit rupa-rupa persoalan laten. Sebagian harus dituntaskan secepatnya, misalnya peng­adaan trafo untuk jaringan listrik Jawa-Bali. PLN berencana membeli 12 trafo baru untuk cadangan di 12 gardu induk.

Urusan trafo ini jugalah yang memicu pe­madaman listrik di sebagian besar wilayah Jakarta dan sekitarnya, pada akhir September lalu. Akibat trafo di gardu induk ­Cawang terbakar, beberapa wilayah Jakarta yang biasa gemebyar pada malam hari, gelap total. Masalah itu tak hanya membuat para bos PLN kelimpungan, pemerintah pun ikut gerah.

Prioritas utama Dahlan adalah ­peng­adaan trafo itu. Tapi, sekali lagi, trafo hanyalah satu dari tumpukan masalah yang membelit PLN. Kepada Ali Nur Yasin, Sapto Pradityo, dan Ferri Firmansyah dari Tempo, Dahlan memaparkan prioritas program kerjanya, Selasa pekan lalu, di kantor PLN, Jakarta.

Bagaimana ceritanya hingga Anda ditunjuk sebagai Direktur Utama PLN?

Saya kaget, karena tak ­menyangka sama sekali. Saya dipanggil Presi­den ke Istana pada 2 November, diantar oleh Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Presiden mengatakan, beliau berterima kasih bila saya bersedia menjadi Direktur Utama PLN.

Tanggapan Anda?

Saya mengatakan, apakah tepat menunjuk saya, karena pasti akan banyak sorotan. Saya ini bukan orang dalam. Presiden lalu mengatakan, yang dibutuhkan dari saya leadership dan pengalaman manajemen. Bagi saya, ini tantangan. Yang penting, saya sudah mengutarakan apa yang ada di pikiran. Saya tidak langsung mengatakan ”ya” dan ”tidak”. Memangnya saya ini siapa?

Anda diminta Presiden, tidak mengajukan diri?

Ya. Tapi tidak lantas begitu saja lolos. Tetap melalui proses. Ada uji kelayakan, komitmen yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…