Memperebutkan Pulau Madura

Edisi: 22/21 / Tanggal : 1991-07-27 / Halaman : 92 / Rubrik : EB / Penulis :

Salim Group dan investor Jepang berebut tanah kavling di Pulau Madura. Untuk
sementara, kedua pihak dinyatakan menang.

; SILANG pendapat tentang pembangunan Pulau Madura untuk semen- tara akan reda.
Sejak kunjungan Sudwikatmono dan Hitoshi Shozawa, Sekjen Komite Jepang untuk
Japan Indonesia Science and Technology Forum, ke Surabaya, Rabu pekan lalu,
adu argumentasi antara kedua kubu sudah menemukan sebuah titik temu.

; Pabrik semen Madura, yang direncanakan Grup Salim, dan indus- trial estate
yang dipersiapkan oleh investor Jepang, dinyatakan bisa hidup dan berkembang
berdampingan. Tapi apa prasyarat un- tuk itu memang belum dirumuskan.
Pokoknya, ya, berdampingan.

; Sejak ditandatanganinya perjanjian pembangunan jembatan Surabaya-Madura Mei
lalu, Pulau Madura yang tandus dari masa ke masa itu tiba-tiba diperebutkan
oleh dua grup bisnis yang sama- sama kuat. Pertarungan antara keduanya juga
seru dan ketat, apalagi keduanya pantang mundur. Salim Group berambisi mem-
bangun heavy industries (semen) dan Jepang bertekad membangun clean industries
(elektronik).

; Lalu, keduanya melancarkan jurus-jurus bisnis. Sudwikatmono, misalnya,
mengaku ikut membantu Universitas Bangkalan Rp 1 milyar, sedangkan pihaknya
belum mendapatkan apa-apa. "Bantuan itu tak lepas dari kepentingan bisnis,"
katanya.

; Kepada wartawan, raja sinepleks yang bekerja sama dengan Salim Group itu
menegaskan, pihaknya tetap menginginkan semen Madura. Ia, selepas memberikan
bantuan 50 TV dari PT…

Keywords: -

---

Foto Terkait