Gus Dur

Edisi: 47/38 / Tanggal : 2010-01-17 / Halaman : 124 / Rubrik : KL / Penulis : Franz Magnis-Suseno SJ , ,


Gus Dur adalah seorang raksasa, bukan hanya untuk ukuran Indonesia, melainkan dunia. Bagi saya pribadi, Gus Dur termasuk orang yang paling­ mengesankan yang pernah saya temui. Sejak kami berkenalan pada akhir 1970-an, saya dengan penuh kagum mengikuti naiknya ia dari penulis di Kompas dan Prisma menjadi Ketua Umum Nahdlatul Ulama, pendiri Forum Demokrasi, dan akhirnya presiden keempat Re­publik Indonesia.

Wawasannya, keterbukaannya, perhatiannya terhadap yang tertindas dan tersingkir, kaum minoritas, dan korban­ pelanggaran hak asasi manusia, luasnya pengetahuan dan ketegasan sikapnya—semua ini membuat saya kagum.

Pada 1983, Gus Dur pernah selama dua jam menjelaskan kepada saya mengapa Konferensi Waligereja Indonesia perlu menerima Pancasila sebagai asas satu-satu­nya. Pada saat yang sama, ia menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama akan menerimanya—padahal waktu itu ia belum ketua umum. Waktu itu saya heran, kok, Gus Dur begitu peduli terhadap kami.

Sebagai anggota Forum Demokrasi, hampir setiap dua minggu saya dapat "menikmati" Gus Dur. Termasuk ketika saya harus membujuk teman-teman…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…