Melihat Kembali Mata Hitam Jeihan
Edisi: 47/38 / Tanggal : 2010-01-17 / Halaman : 55 / Rubrik : SR / Penulis : Bambang Bujono, Rofiqi Hasan,
MANUSIA adalah outline atau skema atau garis besar. Itulah pandangan seorang perupa bernama Jeihan Sukmantoro, yang terlihat dari lukisan-lukisannya sejak awal 1960-an. Sosok manusia dibentuk hanya oleh garis tepi, dan tak jarang garis ini pun di beberapa bagian hilang.
Pada pergelaran 50 lukisan yang sebagian besar bertarikh 2009, yang digelar di Bentara Budaya Denpasar, bulan ini, Jeihan masih seperti itu. Yang berubah, dibandingkan dengan karya-karya Jeihan 1960-an sampai akhir 1980-an, adalah âisiâ skema itu. Sosok-sosok di kanvas Jeihan kini lebih lentur, lebih bervolume, tak lagi sekaku dulu. Lalu warna tak lagi muram dan terbatas. Dulu, pelukis jebolan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung ini hanya suka pada oker, merah, hitam, biru, hijau, dan putih. Kini, muncul warna-warna dengan nuansa lebih ceria: kuning, merah jambu, biru muda, dan jingga. Kalaupun ada hitam, ini hitam yang bersih dan cemerlang, bukan lagi hitam yang kelam. Warna-warna yang lebih bening, tulis Putu Fajar Arjana, kurator pameran, dalam katalogus.
Hidup tak lagi kelam, beku, dan berdimensi terbatas. Bagi Jeihan, kini hidup adalah gerak, meriah, dan entengâsetidaknya itulah yang terkesan dari pamerannya kali ini. Karena itu, ia kini lebih sering menampilkan figur yang berteman, tak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…