M. Hatta Rajasa: Kasus Century Jangan Jadi Sinetron

Edisi: 50/38 / Tanggal : 2010-02-07 / Halaman : 125 / Rubrik : WAW / Penulis : Nugroho Dewanto, Sapto Pradityo, Irfan Budiman


DI jagat politik Indonesia saat ini, Hatta Rajasa termasuk salah satu figur terkemuka. Sebulan lalu dalam kongres di Batam, Kepulauan Riau, dia terpilih menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional. Dia memegang peran kunci pula di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Koordinator Perekonomian.

Kedekatan Hatta dengan Presiden Yudhoyono tak bisa ditutupi. Dalam pemilihan presiden lalu, misalnya, dia menjadi ketua tim kampanye SBY-Boediono. Ketika Presiden Yudhoyono menyusun kabinet dari kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Hatta dan Sudi Silalahi tampak selalu mendampingi. ”Kalau dibilang saya punya keistimewaan dibanding menteri lain, tidak juga,” Hatta membantah soal kedekatan itu.

Semua prestasi politik itu ditempuhnya dalam waktu singkat. Hatta meninggalkan bisnis kontraktor perminyakan dan terjun ke dunia politik pada 1999, di masa awal reformasi. Dia kemudian menjabat berbagai posisi penting di Partai Amanat Nasional. Hanya dua tahun di DPR, Hatta kemudian bergabung dalam Kabinet Gotong-Royong di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri. Presiden berganti dan kabinet dibongkar-pasang, tapi Hatta masih tetap bertahan.

Sabtu dua pekan lalu, di rumah dinasnya yang asri dan ditemani mantan anggota DPR Rizal Djalil, Hatta menerima Nugroho Dewanto, Sapto Pradityo, dan Irfan Budiman dari Tempo. Dengan lugas dia berbicara tentang program 100 hari kabinet, Panitia Khusus Bank Century, kedekatannya dengan Presiden Yudhoyono, sampai urusan Partai Amanat Nasional.

Dalam nada masygul dia menyampaikan kegundahan ketika berita tentang National Summit alias Pertemuan Nasional untuk membicarakan program pembangunan pemerintah akhir Oktober tahun lalu tertutup berita tentang kasus Cicak dan Buaya. “Tapi itu justeru menunjukkan pemerintah tak ada kaitannya dengan kasus itu,” ujarnya. Dia juga menjawab tudingan seperti dilontarkan George Junus Aditjondro dalam buku Gurita Cikeas. Berikut petikannya:

Sepanjang 100 hari pertama, Kabinet Indonesia Bersatu II seperti lebih disibukkan urusan kasus cicak-buaya dan Bank Century. Komentar Anda?

Program 100 hari pertama jangan dibayangkan seperti meluncurkan roket. Orang menunggu, hari kesepuluh…, lima…, tiga…, dua..., satu..., dan go…. Program 100 hari pertama merupakan bagian dari program lima…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…