Puasa Nelayan Batam

Edisi: 51/38 / Tanggal : 2010-02-14 / Halaman : 43 / Rubrik : LIN / Penulis : Adek Media, Rumbadi Dalle ,


SUDAH empat pekan Arfah tak melaut. Ketua Rukun Nelayan Tanjung Bemban, Batam, ini lebih banyak menghabiskan hari di gubuknya, beberapa meter dari tepi pantai, sambil membersihkan bubu dan pancing yang berlumur minyak. Sejak sebulan lalu, laut di lepas pantai utara Batam memang tak ramah bagi nelayan. Lapisan minyak menutupi permukaan laut. ”Bila ada minyak, sudah pasti tak akan dapat ikan,” kata Arfah, 51 tahun.

Pantai di dermaga tempat Arfah menambatkan kapalnya pun berlumur minyak. Pasir pantai yang dulu putih kini jadi hitam, berkilat ketika diterpa cahaya matahari. Kapal-kapal nelayan yang menepi di dermaga tak luput dari leleran minyak. ”Semua nelayan di sini tidak bisa melaut,” kata Arfah, Selasa pekan lalu.

Hingga akhir pekan lalu, kondisi pantai Tanjung Bemban tak banyak berubah. Pasir pantai telah menyatu dengan gumpalan minyak, setebal 20 sentimeter. Di lepas pantai, para nelayan yang diupah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Batam mengumpulkan minyak yang seolah tak ada habisnya. Menurut Kepala Badan Pengendalian Dendi Purnomo, minyak yang sudah terkumpul mencapai 70 ton.

Ratusan nelayan di Batam terpaksa alih pekerjaan menjadi pengumpul minyak. Bayarannya Rp 1 juta untuk lima belas orang per hari. Mereka tak mempunyai pilihan lain, karena bila nekat mencari ikan, mereka harus melaut dua hingga tiga mil laut. Kapal-kapal nelayan yang umumnya berukuran kecil tak mampu berlayar sejauh itu. ”Harus pakai kapal motor lebih besar,” kata Awaluddin, Sekretaris Himpunan Nelayan Kepulauan Riau.

Masalahnya, upah mengumpulkan minyak itu di bawah penghasilan nelayan bila menangkap ikan—biasanya para nelayan bisa membawa uang sedikitnya Rp…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…